LINZIE - 40

1908 Words

"Kalian jadi pindah?" Aku yang sedang mengunyah makan malamku terpaksa menghentikannya dan mendongak menatap Mama yang tadi bertanya. Tatapanku selanjutnya beralih pada Mas Roy yang kini menjawab apa yang tadi Mama tanyakan. "Jadi. Saat weekend besok, Ma." "Sebenatnya Mama enggan melepaskan kalian keluar dari rumah ini. Tapi, jika ini adalah keputusan kalian, Mama hanya bisa mendukungnya. Kamu Roy, sebagai seorang kepala rumah tangga jadilah suami yang baik. Kami sebagai orangtua juga selalu mendoakan agar kalian segera memiliki momongan." Semua kata yang Mama lontarkan berputar putar di dalam otakku. Pindah rumah dan momongan. Ini aku yang memang tidak tahu apa-apa atau memang akunya saja yang memang kurang begitu memperhatikan mereka. Pemikiran yang membutuhkan jawaban membuat sele

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD