LINZIE - 44

1054 Words

Sampai rumah tampak dua mobil terparkir di depan pagar. Sementara mobil Mas Roy berada di dalam garasi. Sungguh situasi yang tidak menguntungkan buatku. Mesin mobil sudah kumatikan agar tak menaruh perhatian mereka yang berada di dalam rumah. Aku masih diam membeku di balik kemudi. Mengetukkan jari telunjuk pada stir mobil. Membayangkan di dalam sana ada Sabrina, apa yang harus aku lakukan nantinya. Kujatuhkan punggung pada kursi mobil. Memejamkan mata berharap rasa lelah ini hilang dengan sendirinya. Aku terjengit kaget, ketukan pada kaca mobil reflek membuatku membuka mata. Memutar kepala dan luruh sudah bahuku mendapati Mas Roy berusaha berkata dari luar mobilku. Jika begini tak ada lagi alasan untukku tetap berdiam diri di dalam mobil ini. Kuhela napas lalu menekan tuas hingga pintu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD