Lexa masih menatap Loco. Rencananya berjalan dengan baik—terlalu baik, mungkin. Loco tidak hanya jatuh dalam permainannya, tapi dia merespons dengan cara yang tidak sepenuhnya Lexa perhitungkan. Saat Loco berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri, Lexa menyadari sesuatu yang berbahaya. Dalam usahanya untuk memanipulasi Loco, dia mungkin telah membuka pintu bagi sesuatu yang tidak bisa dia kendalikan nanti—perasaan asli yang mungkin akan tumbuh dalam dirinya untuk pria yang seharusnya hanya menjadi senjatanya. Dia menatap Loco, yang sekarang memandangnya dengan begitu posesif dan kasih sayang. Senyum kecil mengembang di bibir Lexa. Rencananya untuk membalas dendam pada Vika sekarang mulai dekat. Tapi di kedalaman hatinya, sebuah pertanyaan mulai mengganggunya, ketik

