BR~148

1486 Words

“Ke mana yang lain?” Wahyu bertanya pada Anggun, ketika ia baru menjejakkan kaki di ruang utama. Di sana, hanya ada wanita itu serta putranya yang sedang tertidur di sofa. “Nggak mungkin belum bangun, kan?” “Kata Ken sudah jalan-jalan dari pagi.” Anggun menatap Wahyu yang duduk perlahan di sofa yang sama. Tepat di atas kepala Putra yang sedang tertidur lelap. “Kamu nggak ikut?” Anggun menghela panjang. Ada perasaan canggung yang menyelimuti, karena pembicaraan serius yang telah mereka lakukan tadi malam. Rasa-rasanya, ia ingin pulang saja ke Jakarta agar tidak lagi bertemu dengan Wahyu. “Aku capek,” keluhnya malas. “Lagian Putra tadi belum bangun, jadi, ya sudah.” “Terus, ini kenapa dia tidur di sini?” “Dia sudah bangun, tapi habis nyusu tidur lagi,” ucap Anggun mulai kesal karena pe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD