BR~107

1451 Words

“Pagi,” sapa Wahyu segera melipir ke kamar Anggun, ketika jarum jam tepat menunjukkan pukul enam pagi. “Ken baru bisa ke sini jam sembilan, karena ada yang harus dia urus. Jadi, setelah itu baru dia urus administrasinya.” “Nggak biasanya kamu ke sini pagi begini.” Anggun sedang melatih kekuatan kakinya dengan berjalan-jalan di dalam ruangan. Hanya langkah ringan dan pelan, agar kakinya kembali terbiasa untuk berjalan kembali. “Karena setelah ini kita mungkin jarang ketemu,” ucap Wahyu kembali duduk di sofa seperti tadi malam. Melihat Anggun yang berjalan pelan, guna melatih otot kakinya. “Kita mungkin cuma ketemu di pengadilan, atau di rumah sakit.” “Ah ... iya.” Anggun berhenti melangkah. Menatap Wahyu sejenak, lalu bergeser menghampiri kursi rodanya dan duduk di sana. “Pak Krisna ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD