BR~113

1496 Words

“Yang sabar ya ...” Kimmy memeluk Anggun dengan erat dan mengusap punggung wanita itu sebentar. Ketika mengurai pelukannya, Kimmy segera menarik kursi teras di samping rumah agar bisa duduk di sebelah Anggun. “Hari pertama aku ke sini, tapi rumah pak Bud penuh sama pelayat. Aku nunggu sepi, biar bisa bicara sama kamu.” “Makasih.” Anggun tersenyum kecil. “Tamu pak Budiman sama Bu Syifa memang banyak banget. Aku malah khawatir mereka kecapekan.” Hingga tujuh hari kepergian Sabda, kediaman Wisesa masih saja dikunjungi oleh rekan dan para sahabat Budiman, maupun Syifa. Namun, di antara semua orang yang datang, Regan sama sekali tidak berani menampakkan diri. Hanya pengacaranya saja yang datang dan menyampaikan rasa dukanya yang mendalam. “Moga mereka sehat-sehat aja,” ujar Kimmy sambil mena

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD