BR~37

1585 Words

Indah hampir saja terlelap, ketika pintu kamarnya diketuk pelan, tetapi terus menerus tanpa jeda. Sejak tadi, pikirannya terus saja berkelana dan tidak bisa beristirahat, karena begitu banyak rahasia yang belum terungkap. Akan tetapi, siapa yang mengetuk pintu kamarnya ketika sudah larut malam seperti sekarang? Jangan-jangan, Syifa. Wanita itu mungkin menunggu Budiman tidur, lalu keluar kamar untuk menginterogasi Indah. Tidak mau Syifa berpikiran macam-macam, Indah segera bangkit lalu membuka pintu kamar. “Mas—” Indah membeku ketika Sabda memeluknya tiba-tiba. Pelukan hangat nan erat, yang membuat perasaan Indah mendadak tidak karuan. “Apa aku harus pasang gps buat ngelacak kamu,” ujar Sabda masih memeluk Indah dengan erat. Perasaannya sempat tidak menentu, ketika Wahyu mengatakan Ind

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD