Arini mendekati Hening yang masih menyusukan Daren. “Jangan pikirkan tentang ibu yang nggak mau melihatmu,” ujarnya, menunjukkan dukungannya sepenuhnya untuk Hening. Hening mengangguk pelan. “Terima kasih, Bu,” ucapnya. Devan mengamati wajah Arini dengan seksama, seolah ingin mencari ketulusan dari kata-kata yang diucapkan Arini barusan. Dia ragu sejenak, namun dia mengingat Arini yang menangis hebat di pelukannya saat menyatakan kesediaannya untuk merawat Daren layaknya anak kandung. Devan berharap Arini sungguh-sungguh dengan ucapannya. Cukup lama Arini dan Devan berada di dalam kamar Hening. Tampaknya kehadiran Daren memberi warna indah di antara mereka. Arini yang tadinya terlihat gusar, berubah tenang setelah melihat dan menggendong Daren. Begitu pula dengan Risma, yang awalnya pen