Bab 172. Selamat Jalan, Mami Arini

1077 Words

Karena kesehatannya semakin menurun, oleh keluarga besar Arini diputuskan untuk dirawat intensif di rumah. Sebenarnya, ada usulan bahwa dia dirawat di rumah sakit khusus, tapi Arini menolak, juga sebagian keluarga yang mendukung. Kini sudah hampir satu bulan Arini terbaring lemah di atas tempat tidur khusus di kamarnya, dan Devan yang selalu menemaninya tidur, terkadang Hening juga ikut menemani. “Mami pasti sembuh, jadi Mami harus makan banyak ya?” ujar Daren yang sedang menyuapi maminya makan, berupa bubur nasi. Sejak maminya terbaring lemah, Daren tidak pernah absen menyuapi makan, dan selalu menyemangatinya. Lagi pula, Arini lebih banyak makan jika disuapi Daren, dan dia bersemangat mendengar celoteh Daren tentang kegiatan sekolahnya. “Iya, Sayang,” balas Arini. Beberapa suap sendok

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD