Widya berdecak kecil. “Sudah, Ruben bilang ada yang disesalkan Belinda. Sejak Ruben menolak menjadi wakil direktur di perusahaan, Belinda berubah. Ruben bilang lebih galak dan sering kali meributkan hal-hal kecil di rumah.”
“Kenapa Ruben menolak?” tanya Risma, ingin tahu alasan Ruben.
“Ruben bilang dia pasti akan sibuk dan kelelahan. Dia sudah tahu kekuatan fisiknya yang nggak sekuat dulu. Dia khawatir pekerjaannya nanti tidak selesai, sementara dia nggak mau bekerja setengah-setengah.”
Risma mengernyitkan dahinya. “Tapi Ruben tetap sakit—“
“Ya itu karena Belinda yang nggak memperhatikannya lagi. Sudah nggak mau masak lagi di rumah dan bermalas-malasan. Mengurus anak-anak saja nggak mau.”
“Lo, bukannya dia bilang akan mengurus anak-anak selama Ruben di sini?”
Widya mendengus sinis. “
