Arini terdiam sambil menatap d**a Devan yang berbulu halus, napasnya tertahan memikirkan jawaban Devan barusan. Artinya Devan yang memang tidak berhubungan dengan Hening seperti yang dituduhkan Karen, lalu siapa perempuan yang Devan hubungi pagi itu?
“Mas, boleh aku tanya sesuatu?” tanya Arini akhirnya.
“Ya.”
“Hm … tentang pagi itu.” Arini memegang d**a Devan dan memainkan bulu-bulu halusnya, sengaja bersikap manis dan tenang, siapa tahu Devan mau menjawab pertanyaan dengan jujur, dan dia yang tidak akan mempermasalahkan, hanya ingin tahu. “Siapa perempuan yang kamu hubungi waktu aku marah kepadamu.”
Devan memperbaiki posisi rebahnya, melirik sebentar ke Arini.
Arini terkesima melihat Devan, yang dia akui memiliki kesempurnaan fisik, dari wajah yang tampan, tubuh berotot dan indah, di
