Arini merasa sedikit lega mendengar kabar dari mamanya bahwa Devan akan menjemputnya pulang malam ini. Dia bertekad untuk mengubah sikap, meskipun dia tidak yakin. Tetap khawatir Devan dan mamanya yang pasti kecewa dengan sikapnya. Namun, dia juga jadi merindukan kesehariannya di rumah Devan, terutama saat mengingat Daren, dan dia juga ingin masalah ini berakhir dengan baik. Bersiap-siap pulang, Arini merapikan pakaian-pakaiannya di dalam tas. “Halo, Aditya. Sudah, aku ... aku ingin memperbaiki hubunganku dengan mas Devan. Kita sudahi saja hubungan kita.” “Hei, buka mata dan pikiranmu, Rin. Kamu kembali lagi ke rumahmu, keadaan pasti berubah.” “Aku dijemput mas Devan. Dia menginginkanku kembali.” “Ck, Ariniii. Hei, dengarkan aku. Aku sangat mengenalnya. Dia itu licik, aku tahu kenapa

