Part 24

1292 Words

Arslan's POV Sepertinya Mey sengaja memilih kursi dengan meja bundar, agar kami bisa duduk melingkar. Entah apa yang akan dikatakannya padaku juga dia nanti. Aku hanya bisa berdoa semoga masalah ini cepat terselesaikan dengan baik. Ya, kami sekarang sedang duduk dikafe dekat rumah, sesuai permintaan Mey kemarin. "Ehm, karna kalian belum ada yang mau buka suara. Jadi lebih baik saya duluan yang buka suara" ucap Mey memecah keheningan yang tercipta sejak tadi. "Hay Mbak, kenalin saya Mey" lanjut Mey sambil menjulurkan tangan kearah dia dengan tenang.  Kulihat dia ragu menyambut uluran tangan Mey. Padahal Mey sudah menunjukan senyum padanya. "Sa-saya Naura Mbak" jawab dia yang terlihat gugup. Aku memilih diam untuk menghindari masalah yang mungkin akan timbul nantinya. "Salam kenal ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD