Negosiasi untuk Menerima?

1062 Words
Jangan Lupa Follow Akun Penulis Oldhaayunie(Martina), dan Beri Jejak ( Comment,and Tap Love) Tanpa dukungan Kalian, semua tak akan berjalan dengan lancar. Happy Reading, Mariana begitu terkejut,  kedatangan Mommy Morka, dan La grand untuk meminang nya menjadi bagian keluarga Teixeira."Meminang ku, why?" didalam benak Mariana  penuh dengan sejuta pertanyaan, "kenapa harus aku menjadi bagian teixeira? masih banyak wanita dewasa yang dapat bersanding dengannya?, why?" .Mariana melihat keluarganya yang tampak biasa -biasa saja, tak ada satu mimik terkejut di wajah mereka. Hingga jawaban atas pertanyaan nya muncul dari mulut Marlon, " kita dijodohkan saat kau masih dalam kandungan bunda, aku harap kau tidak menolak, because you're mine!" Mariana menyadari bahwa hanya ia saja yang tak tahu . Mariana begitu bingung, ia ingin menolak karena telah memiliki kekasih di amerika, Namun di satu titik, Ia tak bisa menolak permintaan  keluarganya ,ia begitu mencintai mereka .             "Marlon Teixeira,aku harus bicara padanya" .Namun, seketika smartphone nya berbunyi, melihat nama yang tertera Rafael ."Angkat atau tidak ya ? ", namun tak bisa,karena semua mata tertuju hanya padanya. "kenapa harus telpon disaat tidak tepat sih!, sorry sayang, i miss you too" sambil menonaktifkan smartphone miliknya. Mariana tak menyadari, bahwa mata tajam milik Marlon mengarah padanya. Entah kenapa, Marlon menyadari bahwa Mariana merasa tertekan dan parah nya lagi, ia harus menahan marah ketika rafael menelpon, ia tahu semuanya karena telah menyadap ponsel Mariana tanpa sepengetahuan pemiliknya  " Mariana, kita perlu bicara", dan gadis itupun  mengangguk . ketika sampai di taman, Marlon duduk sambil menatap tajam Mariana yang tampak gugup, " aku menyukaimu, ketika lagi gugup" namun  tatapan tetap tajam, membuat siapapun akan lumpuh, "seksi" . sontak Mariana menatap dengan mata nyalang, "  haruskah kita berantam ?". " katakan !" , Mariana begitu geram " kau yang ingin berbicara dengan ku!, kau duluan yang bicara!" " aku anggap semuanya selesai, karena aku tak keberatan, kau menjadi milik ku" . " Fine!, AKU TAK BISA MENERIMA MU...." " Karena kau memiliki pacar?", Marlon harus menahan amarahnya, dan menganggap semuanya baik-baik saja. "  kau tahu?", Mariana begitu terkejut. “ aku tahu semuanya, jika menyangkut dirimu, Mariana", ucap Marlon santai, namun ia tak menyadari bahwa jantung Mariana berdetak lebih kencang. “ Aku tidak bisa, pertama kau pria dewasa dan sukses sedangkan aku hanyalah gadis ingusan, kedua umur kita sangat jauh, aku takut tak bisa mengimbangi sikap kedewasaanmu, ketiga aku ingin menjadi wanita karir dan belum bisa membangun sebuah  komitmen, dan yang terakhir, aku tak bisa mengimbangi seks mu". Marlon mendengar dengan serius namun, ketika gadis nakal didepannya membicarakan seks, membuatnya tertawa, " kau sangat lucu, gadis kecil". " AKU BUKAN GADIS KECIL!", Mariana mulai hilang akal "Seriuslah!,agar semuanya selesai " ,ucap Mariana sambil menggerutu menahan marah. " Fine, apapun kekuranganmu. Aku bisa menyempurnakannya, bahkan mendukung karir mu. Kita akan tetap bertunangan". " AKU TETAP TAK BISA!, KARENA AKU TAK MENCINTAIMU, MARLON TEIXEIRA!. PERNIKAHAN SEKALI DALAM SEUMUR HIDUP!" . Marlon tak bisa menahan semuannya, " AKU MENCINTAIMU, MARIANA DISAAT RASA ITU TUMBUH KETIKA KAU LAHIR!" dan Mariana terpaku diam, "Men-mencintaiku?" " YA, AKU SANGAT MENCINTAIMU!, SATU HAL LAGI, KAU BELUM PERNAH MENCOBA UNTUK MENCINTAIKU, JANGAN PERNAH KATAKAN TIDAK!, KARENA SEMUA ITU MEMBUTUHKAN PROSES". Mariana mulai bimbang, hingga  Marlon mengatakan " PUTUSKAN DIA, AKU TETAP MEMILIHMU MENJADI PENDAMING HIDUPKU, KAU BERBEDA DARI GADIS YANG PERNAH AKU TEMUI". " aku takut dan bimbang, Marlon" entah kenapa, jika kita memakai hati lebih sensitif dari pada pakai otak. " Aku tahu. Jangan pernah takut padaku dan maaf jika aku hampir memperkosa mu dulu.Aku khilaf " " Kak Marlon" ucap Mariana dan air mata itu pun tumpah. Marlon mendekap tubuh ramping gadisnya, " AKU SENANG, KAU BISA MEMANGGIL KU KAKAK. AYO KITA JALANI HUBUNGAN INI" bisik Marlon, namun Mariana tetap menangis. Hingga Marlon teringat sesuatu, " KAU BELUM MEMBUKA,KADO KU?" bisik Marlon lagi. Mariana menggeleng pelan. " bukalah, disitu bukti aku serius padamu"  " Aku tak menerima penolakan, sayang. 19(sembilan belas ) tahun aku menunggu mu dengan menyibukkan diri dengan bekerja-bekerja untuk menghidupi masa depan kita, bahkan aku tak pernah berkencan dengan gadis  lain, karena di pikiran ku, hanya diri mu !”  “Tapi....”  “Cobalah untuk menerima ku.Jika tidak ,lihat keluarga kita begitu bahagia". Mariana melepas pelukan pria itu dan menatap tajam, ”Iana menerima perjodohan ini”. Mendengar perkataan Mariana ,seketika refleks Marlon mencium bibir merah itu “Kau milik ku!sayang"  " Kenakan hadiah pemberianku, di hari lamaran kita" ucap Marlon , pergi meninggalkan Mariana yang mematung. " OMG, semoga pilihan ku,tepat “,Teriak Mariana sambil berjoget layaknya cacing kepanasan. sedangkan dilain tepat, Morka dan Diana histeris melihat kedua anaknya ciuman. " MEREKA MENYETUJUI NYA!" teriak Morka, heboh. " DAN SEBENTAR LAGI, KITA AKAN MENJADI NENEK!" teriak Diana, tak kalah heboh. " DAN IMPIAN KU MENJADI BUYUT AKAN TERKABULKAN!" teriak La grand. " DAN AKU, SEBAGAI AYAH HARUS MENGIKLASKAN PUTRI KU , SANGAT SEDIH" ucap Nathan Dramatis. sedangkan Adoffo , 4R, serta kedua adik Mariana Terdiam menatap dama . " Selalu ada drama" ucap kedua adik Mariana. Sedangkan 4R harus extra menjaga sang adik dari kebuasan Marlon, ketika resmi menjadi tunangan Pemilik Teixeira.  " Semuanya, harap tenang" ucap Marlon ketika sampai di ruangan bahkan ia harus mengetuk gelas wine agar perhatian semua orang tertuju padanya. " Gadis..." " KAMI MENYETUJUINYA" ucap Mariana dan sontak Marlon dan semua keluarga menatap Mariana bahagia. " AKHIRNYA!" teriak Diana dan Morka bersamaan. " Dua hari lagi, Pertunangan diadakan" Ucap La grand. membuat semua orang menyetujuinya kecuali Nathan yang terlihat sedih.                                                                                                *** Ketika dikamar, tiba-tiba deringan telpon berbunyi, namun mariana tanpa menggubris panggilan Rafael,pacarnya. Pikirannya begitu kalut dan mempersiapkan hatinya untuk membuka kado yang telah lama ia simpan.  " Aku berharap bisa menerima Marlon" namun ketika ia ingin membuka kado tersebut, ia di kejutkan Diana masuk kedalam kamarnya. " Bunda" ucap Mariana dan memeluk sang ibu di ranjang miliknya. " putri ku telah besar, bahkan sebentar lagi akan menjadi  nyonya Teixeira". Diana menatap sang putri, " Kau beruntung mendapatkan, Pria yang rela berjuang dan menunggu dirimu, nak". Mariana hanya terdiam dan mendengar nasihat Diana,  hingga ia terkejut mendengar perkataan Diana " MARLON KECIL YANG MENUNGGU SANG MARIANA LAHIR, DENGAN SEGALA USAHA AGAR IA BISA MENEMUIKU UNTUK BISA MENCIUM PERUTKU". "Really, bunda?" " ya, sayang.Bunda tahu Marlon, terbaik untuk mu" . dan Mariana terdiam ketika Diana pergi dari kamarnya, " apapun itu aku harus siap membuka kado ini" .                               Terkadang keraguan mu adalah jawab yang paling tepat                                                             Mariana Rios
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD