Bab 33

1394 Words

Frans duduk di kursi belakang mobil hitam yang terparkir tak jauh dari kafe itu. Tangannya mengepal kuat, rahangnya mengeras, dan matanya tajam menatap dari kejauhan. Orang yang ia sewa, seorang pria berbadan tegap dengan kacamata hitam, berdiri di dekat pintu masuk kafe pura-pura sibuk dengan ponselnya, namun sesekali melaporkan semua gerak-gerik Celine. Celine duduk berhadapan dengan Rendra, matanya berbinar penuh tawa. Tangannya sempat menyentuh lengan Rendra sambil bercanda, lalu keduanya kembali tertawa renyah. Senyum di bibirnya begitu lepas, sesuatu yang jarang Frans lihat selama pernikahan mereka. Itu justru membuat darah Frans semakin mendidih. Pria suruhannya menelpon cepat. "Pak, mereka kelihatan akrab sekali. Sudah cipika-cipiki, sekarang ngobrol intens." Frans menutup matan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD