Bab 35

778 Words

Sudah tiga hari rumah itu terasa hampa. Frans mondar-mandir di ruang tamu dengan wajah gelisah, sesekali menatap layar ponselnya yang kosong tanpa pesan dari Celine. Napasnya berat, kepalanya penuh tanya. Ke mana istrinya? Kenapa dia tidak pulang? Apakah dia benar-benar marah sampai sejauh ini? Frans beberapa kali membuka daftar kontak. Jemarinya berhenti di nama "Jay", kakak lelaki Celine. Ia menghela napas kasar, ragu-ragu menekan tombol panggil. Dia tahu betul, Jay bukan tipe orang yang bisa diajak bicara baik-baik jika menyangkut adiknya. Jika Frans menyinggung sedikit saja, Jay bisa saja meledak marah. Tapi di sisi lain, rasa khawatirnya pada Celine semakin menyesakkan d**a. “Kalau aku diam saja, aku nggak akan tahu Celine di mana…” gumam Frans pelan. Ia menunduk, menutup wajah deng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD