Bab 57

2168 Words

Pagi itu udara Paris begitu sejuk. Matahari menyorot lembut di antara dedaunan, menciptakan pantulan keemasan di kaca mobil hitam yang membawa Frans dan Celine menuju Museum Louvre. Jalanan ramai tapi indah, dipenuhi turis yang berjalan santai, dan setiap sudut kota seolah bernafas dengan sejarah serta cinta. Celine menatap keluar jendela, bibirnya tersenyum kecil. “Akhirnya aku ke sini juga. Aku dulu cuma lihat ini di buku seni waktu kuliah,” katanya dengan nada kagum. Frans melirik istrinya di samping, matanya penuh kelembutan. “Kamu suka sejarah, kan? Aku masih ingat waktu pertama kita ke Roma, kamu bahkan hapal semua patung yang ada di sana.” Celine tertawa pelan. “Itu dulu, Frans. Sekarang otakku udah penuh sama hal-hal rumah tangga. Tapi aku masih suka hal-hal kayak gini. Museum i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD