Frans duduk di ruang tamu setelah mereka selesai makan mochi, masih dengan wajah yang hangat. Ia menatap Celine lama, seolah mencari cara untuk memulai percakapan yang lebih serius. “Celine,” ucapnya pelan, “aku mau nanya sesuatu sama kamu.” Celine yang sedang merapikan bungkus kotak mochi menoleh dengan alis terangkat. “Hmm? Kenapa wajahmu serius gitu, Frans? Kamu jangan bilang mochi tadi bikin kamu sakit perut.” Frans menggeleng, lalu tersenyum samar. “Bukan, bukan soal itu. Aku cuma mikir… kamu kan sekarang lagi sering di rumah, lebih banyak waktu luang. Aku kepikiran, apa kamu masih mau kerja lagi di perusahaanku? Maksudku, balik lagi jadi sekretarisku kayak dulu?” Celine langsung menatap Frans dengan mata berbinar, lalu menahan tawa kecil. “Hahaha… serius kamu nanya kayak gitu? Te