"Mama akan melupakan Papa ?! Mama beneran mau nikah sama Om Daffa. Lalu bagaimana dengan Papa ?!. Aku gak mau Papa di gantikan siapa pun!!! Siapapun !!" Jerit Cio, dan setelah itu laki - laki itu langsung berlalu menuju kamar nya. Meninggalkan dua perempuan yang terkaget. Kedua terkejut akan reaksi Cio yang begitu meledak - ledak. Apalagi Shania, ia seolah kembali teringat pada peristiwa barusan. "Ma, aku ketemu Papa " *** "Apa? Kok bisa ? " seru Shania, pada orang yang ada di seberang telfon. Ia baru saja memasuki kamar nya saat Khalif menelfon nya. "Entah lah, Shan. Abang ku bilang, kalau mas itu udah maksa untuk langsung pergi " Shania menggigit bibir bawah nya dengan kalut. "Dia terluka parah, Lift " ujar Shania, dengan suara bergetar bahkan nyaris menangis. T