Dua Puluh Lima

1559 Words

Ashana terbangun di pagi hari, di saat matahari mulai bersinar. Dia menarik selimutnya sampai atas leher. Pergulatan yang terjadi malam tadi membuat tidurnya cukup lelap. Sayup terdengar suara adik-adik Kalingga yang bernada ceria, bercanda dan tertawa. Ashana melihat pintu yang masih tertutup rapat, dia meregangkan tubuhnya dan mencari pakaiannya di bawah. Dia pun memakai celana pendek dengan atasan tanpa lengan lalu ke luar dari kamar sambil menenteng handuk yang dibawa dari rumahnya. Semua anggota keluarga yang ada di ruang tengah menatapnya dengan pandangan yang cukup terkejut, tak ada yang berpakaian sependek itu di rumah ini. Beruntung tidak ada ayah Kalingga dan anaknya yang duduk di kursi SMA. “Mau mandi?” tanya Kalingga. “Jangan bilang mandinya di sungai?” tanya Ashana mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD