Chapter 40

1756 Words

Mama, mengapa kita berhenti? Harusnya kita berlari lebih cepat agar bisa mengejar papa?" "Stttt... jangan bersuara, Ari. Saat ini kita sedang bermain petak umpet. Kita akan bersembunyi dari Papa." "Tapi Ari takut, Ma. Mengapa orang-orang itu memukuli Papa?" "Jangan takut, Ari. Anak laki-laki tidak boleh jadi penakut. Kamu akan tetap akan bersembunyi di sini. Jangan ke mana-mana ya? Ingat, saat Mama katakan lari, maka kamu harus berlari yang kencang, dan jangan menoleh ke belakang lagi. Ingat ya? Lari yang kencang!" "Lari sekarang, Arihta! Lari yang ja--jauh, Nak. Sekarang! Arghhh!" "Bar... Bar... bangun, Bar. Lo mimpi buruk ya? Bangun, Bar. Bangun!" Budi mengguncang-guncang bahu Barita yang tidur di sampingnya. Sahabatnya itu menceracau dan terus menjerit-jerit histeris dalam tid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD