Karmila tengah bersiap-siap menutup warung, saat seseorang muncul di ambang pintu. Barita Bratadikara. Pacar tiga hari jadiannya. "Saya sudah bilang, saya tidak tahu ayah saya ada di mana. Saya bukan orang yang suka bohong tentang sesuatu. Apalagi PHP. Itu bukan kepribadian saya." Karmila menyambut kedatangan Barita di ambang pintu dengan sindiran. Ternyata Barita tidak mempercayai kata-katanya. Hingga ia merazia ayahnya sampai ke sini. "Jika ayahmu tidak ada di sini, bisakah kamu memberitahu saya, di mana saya bisa menemuinya?" Barita berdiri canggung dengan pintu warung yang sudah ditutup separuh. Barita tidak menyangka, kalau pada akhirnya hubungannya dengan Karmila kembali ke titik ini. Di mana mereka sama-sama rikuh dan saling mencurigai. "Itu pun saya tidak tahu, Pak. Setelah ti