16. Kamu Hanya Anak Kecil Yang Bersembunyi

1138 Words

Ophelia melepaskan jaket dan duduk di teras, matanya menatap jauh pada garis hitam Bekas kebakaran, lalu kembali pada Matteo yang masih memegang erat jasnya yang sudah ia tanggalkan. Ia mengambil napas, suaranya lembut namun tegas ketika akhirnya pecah. "Sudahlah," katanya, memulai seperti memberi penghiburan sekaligus instruksi. "Jangan kamu bawa semua ini ke dadamu sendiri. Mungkin kita diminta bersabar, bukan karena kita lemah, tapi karena keuntungan yang lebih besar menunggu bila kita menunggu saat yang tepat." Matteo tetap diam, dadanya naik-turun, namun ada titis lembut di sudut matanya yang tidak pernah ia perlihatkan pada banyak orang. Ophelia melanjutkan, suaranya mengalun sehalus sutra namun penuh arah, "Obat-obatan itu, meski sudah melewati uji coba internal dan kita sempat men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD