17. Ophelia dan Pertahanannya Yang Runtuh

1069 Words

“Lo emang udah gila, Phel.” Orion menyandarkan tubuhnya ke sofa, matanya menatap adiknya dengan sorot tidak percaya. Nada suaranya berat, penuh cemoohan, seakan setiap kata yang keluar adalah vonis. “Itu obat baru, hasil riset bertahun-tahun. Bisa jadi tambang emas keluarga kita dan keluarga lo. Dan lo dengan santainya, bakar itu semua?” Ophelia, alih-alih tersulut, hanya mengulum senyum tipis. Jemarinya masih sibuk menyuapkan potongan buah ke mulut sendiri, sementara kepala bersandar manja di pangkuan ibunya. Tatiana dengan sabar menyisir rambut putrinya, seolah gadis itu masih anak kecil yang butuh belaian. Dengan nada malas, Ophelia menjawab, “Ya sudah, bisa dibuat lagi. Paling lama satu tahun, toh hasilnya bisa balik. Lagian, lo enggak kasihan sama ponakan lo, gara-gara setan sialan d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD