76

1300 Words

Dhav bangun dengan wajah segarnya, sudah dua hari mereka berada di rumah yang bahkan tidak kenali sama sekali oleh Ira dan Mamanya. “Ira mana Tante?” tanya Dhav pada Siti yang sedang membereskan bungkusan nasi bekas sarapannya. “Ira sepertinya di halaman depan tadi,” jawab Siti sambil menatap Dhav. Dhav langsung menyusul Ira di luar, dia sudah tidak sabar melihat gadis yang dicintainya saat baru bangun pagi. Ira menatap kosong ke sekelingnya, hanya ada pepohonan yang menjulang tinggi dengan rumput yang terlihat rapi, tidak ada rumah lain di sana selain rumah yang mereka tempati sekarang ini, untuk pergi menyusuri jalan yang terlihat di matanya saja dia merasa kerdil dengan ancaman preman-preman itu. ‘Mas Alan apa kabarnya ya di sana?’ Ira bertanya dalam hatinya, rasa rindu pada Alan m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD