Hate You 106

1013 Words

Pria itu benar-benar sakit hati atau sengaja mengerjai Nia sih? Itu yang Nia terus tanyakan dalam hatinya. Bagaimana tidak? Setiap pagi sebelum Fateh berangkat bekerja di mana dia masih tidak mau berpura-pura seperti pasangan harmonis dengan Nia di depan keluarganya, Fateh selalu mengatakan bahwa ia akan pulang larut, malam ini. Tapi- “Tapi apa? Aku ‘kan juga udah bilang: Pulang aja! Bukannya kamu yang bilang ga perlu diantar? Kamu ga mau di antar! Ingat?” Nia meneguk ludahnya kasar, napasnya kembali sesak. Seperti yang sudah-sudah. Wah.. Nia familiar sekali dengan perasaan seperti ini. Begini lah rasanya menikah. Pantas saja Etek-eteknya sering mengeluh soal suami mereka. “Tapi kamu ga pernah pulang tepat waktu, Teh! Kita masih suami istri yang saling mencintai di depan keluarga kamu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD