Malam tiba dengan cepat, keadaan rumah ini terlihat semakin ramai dengan sorak dan jeritan canda tawa yang tidak kumengerti. "Kenapa kalian tidak menginap saja hari ini?" tawaran Adam membuatku mati rasa seketika. Hell no! Di rumah saja aku tidak betah dengan Charles apalagi bersama para seluruh mafia ini, bisa-bisa aku tidak dapat tertidur. "Ide bagus," jawab Charles yang membuatku refleks menatapnya berang. Ia menampilkan senyum tak bersalahnya padaku. Aku meremas ujung gaunku kuat, ingin rasanya meninjunya saat ini juga. "Oke, kalau begitu ruangan kalian di lantai tiga, di kamar berpintu emas sebelah kanan. Kalian bisa langsung beristirahat," jelas Adam dan ditanggapi oleh Charles dengan anggukan. Semua orang mulai bubar dan masuk ke kamarnya masing-masing. Aku dan Charles pun dem