"Hiaaaaa, Fazarick Magrib!" teriak Angel membalikkan tubuhnya lalu berjalan cepat menyusul Faza yang sudah berada di depan kulkas.
"Angel apa yang kamu lakuin ke Abang!" teriak Faza saat mangkok mie Angell sudah mendarat, menelungkup di kepalanya dengan mie yang berjatuhan ke tubuhnya.
Angel yang dibentak bukannya takut justru mengacakkan tangannya ke pinggang. Ia menatap tajam Faza, lalu jari tengahnya melayang tetap ke arah wajah Faza, "f**k you!", maki Angel keras sebelum membalikkan tubunya.
"Heh, Angel!" teriak Faza kencang, "Angel." bentaknya karena gadis itu tidak merespon teriaknnya.
"Sialan!" umpat Faza sambil membersihkan kepalanya dari mie kriting yang Angel guyurkan tadi.
"Homaiigiaaaat, Om Faza kenapa?" teriak Viktor kencang melihat penampilannya kacau sahabat Papinya itu.
"Tante kamu mana?" tanya Faza pelan, merubah raut marahnya menjadi tenang agar tidak salah sasaran pada anak kesayangan Arsen. Bisa digantung dia nanti jika mengotori otak anak Arsen yang sudah kotor.
"Tante Angel? Tadi jalan ke kamarnya sambil marah-marah. Kenapa sih Om? Berantem ya? Nanti Papi marah loh." kata Viktor mengambil s**u kotak di dalam kulkas.
"Enggak siapa yang berantem." elak Faza, sebelum anak kecil itu menalaknya dengan uang tutup mulut.
"Kok Tante Angel nangis tadi?"
"Bilangin Papah ya." ancam Viktor sambil menusukkan sedotan ke kotak s**u ditangannya.
Mendengus sebal Faza mengeluarkan dombet dari celananya. Ia mengambil dan mengulurkan satu lembar uang berwarna merah ke arah keponakan Angel itu, "Dibagi adeknya, jangan dipake sendiri.", kata Faza memberi nasehat.
"Siap Om. Makasih ya Om."
"Kampret!" umpat Faza setelah putra pertama dari Arsen itu berlalu dari dapur.
Kamu dikamar ya. Awas aja, Abang bales kelakuan kamu ya Ngel.
"Weh, Fa.. Fa lo mau kemana?" tanya Arsen yang melihat Faza naik ke tangga rumahnya.
"Fa.. Weh.."
"Uhuk... Uhuk..."
"Pi.. Pi, minum dulu." ujar Rachell memberikan segelas air putih pada suaminya yang tersedak.
"Ada apa lagi sih Mi?" tanya Arsen sambil memukul dadanya kecil.
"Angel tadi ngamuk Pi."
"Hapaaah?! Ngamuk?" Rachell mengangguk, sedangkan Kevin masih asik menyuapi sang istri tidak memperdulikan keributan yang pasangan alay itu ciptakan.
"Fazaaaaaaa jangan lo amuk adek kesayangan gue Fazaaaaa." teriak Arsen berlari menuju tangga rumahnya.
"Fazaaa."
Ceklek... Ceklekk... ,"Weh, Mi ini kunci gimana ini kalau adek Papi bunting Mi."
Plak...
"Ngomongnya Pi, jangan sampai Mama kuncir ya itu bibir." amuk Rachell pada suaminya; Arsen.
Sedangkan di dalam kamar Angel tengah melempari Faza dengan bantal. Habis bantalnya, Angel kembali melempari laki-laki itu dengan berbagai boneka pemberian Rizal.
"Enyah lo, minggat dari kamar gue." amuk Angel dengan air mata yang juga turun dari matanya.
"Minggat bego, minggat!"
"Angel, kamu apa-apaan sih! Salah Abang apa kamu tumbahin mie dikepala Abang, hah?" hardik Faza berjalan mendekati Angel.
Angel berdiri sigap diatas ranjangnya, "maju selangkah lagi, gue cekek lo ya Bang." ancam Angel.
Faza menghembuskan nafasnya. Ia menghentikkan langkah kakinya karena yakin, jika kata-kata gadis di depannya ini bukanlah hanya angin lalu semata.
"Minggat sono lo, balik ke habitat lo."
"Saya dosen kamu Angel."
"Heh! Dikampus dodol. Dirumah lo temennya Bang Arsen, mantan gebetan nggak kesampaian gue, sama mantan orang yang gue suka! Jadi, minggat sono."
Faza mengeraskan rahangnya. Mantan? Abg labil memang, belum ada setengah tahun anak itu menangis karena dia tolak sekarang sudah berteriak lantang seperti itu.
"Oh, udah move on. Oke, besok gue mau nikahin Franda."
Bruk..
Angel teruduk diranjangnya. Ia menatap nanar Faza, "Oke, semoga bahagia." lirih Angel.
"Pintu keluar gue ada di sana Bang Fa." tunjuk Angel lemah pada pintunya yang masih digebrak oleh sang Abang.
"Ngel."
"Pintu kamar Angel ada di sana, Bang Fa bisa keluar? Angel mau istirahat Bang." pinta Angel halus.
"Angel, Ab..."
"KELUAR!" teriak Angel kencang. Mau tidak mau Faza melangkahkan kakinya keluar dari kamar Angel.
"Heh, anaknya bapak Ashar adek gue lo apain, Heh!" maki Arsen.
"Gue mau balik, nggak jadi nginep Sen."
"Lah, kenapa sih. Ada apaan?" Kepo Arsen ingin tahu.
Rachell yang mengintip ke dalam kamar Angel segera masuk ke dalam kamar adik iparnya itu. Istri dari Kakak Angel itu menutup pelan dan mengunci pintu kamar Angel.
"Angel kamu nangis?" tanya Rachell duduk dan membawa sang adik ipar ke dalam pelukkannya.
"Huaaa Bang Fa kejam Kak, Angel sakit hatii." isak Angel memeluk erat kakak iparnya.
"Kakak bentar, hiks." ijin Angel merogoh ponselnya setelah melepas pelukkan Rachell.
"IBAB! SANTET ONLINE SEMUA PENGHULU YANG TUGAS BESOK. HUAAA GUE BELOM SIAP CATOKAN SUPER SOALNYA, HUAAAA."
to be continued