5

428 Words
Angel mendengus. Duh, harus banget ngadain acara menginap. Inikan juga Mama-Papa lagi nggak ada di rumah, bisa-bisanya Abangnya ngadain acara menginap ditempat mereka. Mana, yang satunya si Faza lagi. Dipikir, setelah chating terakhir tadi Faza langsung tancap gas ke apartemen dugongnya, eh, ternyata. Laki-laki itu malah mengusulkan untuk acara menginap. "Udah, bukannya kamu seneng Abang Fa kamu nginep rumah. Udah jarang banget kan dia nginep disini, terakhir kapan ya." Ujar Rachell yang tengah memasakkan Arsen mie instan. Memang kebiasaan sang Abang kalau jam sepuluhan minta dibuatin mie instan. Kan jadi nular ke Angel jadinya. Mie instan buatan kakak iparnya masalahnya emang nggak ada duanya, soalnya bikinnya pake cinta kata sang Abang. "Lelaki orang Kak, nggak boleh Angel sukain. Angel udah move on." ujar Angel. Sesekali Angel melirik sosok laki-laki yang berdiri dibalik rolling door penghubung meja makan dan dapurnya. Dasar bego, bayangannya keliatan kali, percuma jadi dosen kalai tetep bego. "Heh, Fa. Ngapain lo? Mana es batunya?" Angell terkekeh saat melihat tubuh yang mengintip itu berjengit kaget karena suara bentakan sang Abang. Uh, gemes. Sampai pengen lelepin ke kolam renang rasanya Angel. "Duh, pinter banget sih kamu. Mirip Abang kamu banget deh Ngel." kekeh Rachell, melirik Faza yang ternyata tengah menguping pembicaraan mereka. "Iyalah, Angell gitu loh. Kalau itu orang masih nikah juga, Angell bakalan teriakin dia maling perawan Angell, biar mati digebukin Mamah." sungut Angell membuat Rachel; Kakak Iparnya, terbahak. "Pinter-pinter, anak Mamah beneran kamu Dek." "Hooh." jawab Angel, sembari menarik mangkok mienya yang sudah Rachell isi dengan mie yang sudah ibu dua anak itu tiriskan. "Makan gabung aja sama Abang, ada Kak Garneta juga di depan kok." ujar Rachell yang berjalan membawa nampan dengan tiga mangkok mie masak di atasnya. "Males ah, mau makan dikamar sambil VIDEO CALL- AN SAMA IJAL." kata Angell sengaja meneriakan kata video call dan Rizal nama sahabatnya. Langkah Faza yang hendak mengambil es batu ke dapur terhenti saat mendengar teriakan Angell. Ia mendengus sebal, sengaja eh? "Angell, sampein ke Rizal. Besok dia masuk kelas Saya. Saya mau kasih dia remedial, biar nggak perlu mengulang mata kuliah Saya, sayangkan waktu dan uangnya." kata Faza tenang lalu kembali melangkah ke dapur rumah Arsen. Rachell yang melihat ekpresi Angell segera melangkahkan kakinya cepat, bisa gawat kalau sampai melihat singa ngamuk, batinnya. "Hiaaaaa, Fazarick Magrib!" teriak Angel membalikkan tubuhnya lalu berjalan cepat menyusul Faza yang sudah berada di depan kulkas. "Angel apa yang kamu lakuin ke Abang!" teriak Faza saat mangkok mie Angell sudah mendarat, menelungkup di kepalanya dengan mie yang berjatuhan ke tubuhnya. to be continued...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD