4

752 Words
"Ish. Apasih Om! Om ngapain tarik-tarik sih! Lepas, nggak?!" Angel meronta mencoba melepaskan cekalan tangan Faza yang menarik paksa lengannya. "Kamu mau nggak Saya lulusin juga?" tanya Faza melepaskan lengan Angel dari jemarinya. "Apa Sih Bang! Lo aneh deh! Nggak lulus juga nggap-papa sih, Gue ada temen ini si Ij..." "Emmppp..." "Heh, anak Toyib lo apain adek gue weh." amuk Arsen yang melihat Faza mencium paksa Angel. Kevin di ruang tamu memeluk Garneta cepat, menghalangi sang istri agar tidak melihat tingkah konyol sahabatnya. "Kalau nggak kaya gini, adek lo nggak bakalan diem." ujar Faza membuat mata Arsen melotot tajam, "Heh, Toyib! Lo berapa kali udah nyerobot bibir adek gue, hah?" sentak Arsen menarik kaos sahabatnya itu. Angel yang melihat kelakuan Arsen tentu saja menggelengkan kepala. Ia memilih hengkang dari arena tinju dadakan, melangkah menuju tangga rumah. Tapi mendengar hanya suara sang Abang yang muncul ke permukaan, langkah kaki Angel terhenti, ia membalikkan tubuh sebelum menghembuskan nafas dan berkata, "Dua kali ini, termasuk waktu nolak Angel sebulan lalu sebelum dia tunangan Bang." Adu Angel lalu kembali berjalan. Bugggg!!!!!! Faza memejamkan matanya saat kepalan tangan Arsen mendarat tepat di wajah lelaki itu. "Lo apai n adek gue, Hah!?" bentak Arsen, "maksud lo apa nyium adek gue padahal lo nolak dia?" Faza menghembuskan nafas. Mulut laknat Angel memang tidak ada bedanya dengan sang kakak selagi muda. "Jawab Toyib!" "Gue khilaf.. KHILAF!" teriak Faza membuat kekehan Kevin terdengar. Kevin meminta Garneta untuk naik ke kamar Rachell, agar istrinya tidak perlu mendengar pertengkaran antara lelaki dewasa itu. Nggak ada faedah, yang ada Garneta nanti jadi oon maksimal. "Kalau khilaf jangan sama adek gue Oncom!" kesal Arsen akhirnya. Gila saja si Faza batin Arsen, pantas saja Angel tidak mau datang ke acara pertunangan sahabatnya itu kemarin. "Lo, jangan deket-deket adek gue sebelum lo nikah sama si Franda lo itu. Gue nggak mau Angel tiba-tiba bunuh diri di kolam belakang rumah gue. Jauh-jauh lo, biarin aja dia ngulang mata kuliah lo tahun depan!" Faza mendengus, apa-apaan si Arsen batinnya, "urusan Angel kuliah, nggak ada urusan sama masalah pribadi Sen." "Ada!" bentak Arsen membuat Faza menatap laki-laki itu tajam. Arsen ditatap Faza bukannya menciut malah melayangkang bogeman mentah ke wajah Faza sekali lagi, "gue bilang, jauh-jauh dari adek gue mulai sekarang! Lo nikah dulu aja, gue yakin adek gue ntar move onnya cepet. Secara adek gue cakep, Rizal juga nggak-papa deh." ujar Arsen sembari membalikkan tubuhnya membelakangi Faza. Brakk... Kevin terbahak saat melihat Faza yang membanting pintu utama kediaman Arsen. Arsen yang mendengar itu lantas berbalik lagi lalu menyiapkan teriakan mautnya pada sang sahabat, "Heh! Anaknya Bapak Ashar Magrib. Pintu Mak gue rusak, gue santet online lo ya!" * Turun kamu, Abang dimobil deket gang rumah kamu. Angel menyipitkan mata saat melihat pesan dari Faza. Ngapain laki-laki tidak tahu diri itu mengiriminya pesan. Mana ngajak ketemuan lagi, kan tadi juga ada dibawah itu manusia, kenapa tiba-tiba ada di gang deket rumah, batin Angel. Ogah, ntar dikira gue selingkuhan lo lagi. Males, balik aja lo sono ke apartemen dugong lo. kirim! Begitulah balasan dari Angel. Enak saja laki-laki bernama Fazarick Magrib itu. Emang sih rencananya Angel akan mengagalkan pernikahan Faza, tapi sebelum itu Angel ingin sok jual mahal dulu bair dikira udah move on. Padahal nanti pas Ijab, Angel mau teriak sekuat tenaga kalau dirinya hamil anak Faza. Si Rizal juga sudah setuju pinjamin catokan super kakaknya buat lurusin janur kuning yang melengkung nanti dinikahannya si Faza. Keluar cepetan, nanti Abang nggak lulusin kamu ya! iya udah! Gpp! angel... Kamu turun, apa Abang ke kamar kamu manjat balkon! Ada Bang Arsen! kalau berani yaudah! angel... Arsen doang! Usir! ya Allah, demi Papah gue yang takut sama Mamah gue! Nih, anak bawang bikin emosi aja dari tadi. Tinggal turun kenapa sih, kesal Faza membenturkan kepalanya ke sandaran jok mobil. Sama Bang Kev, mau tidur kamar gue! Gak usah chat, pusing Gue. Lo sana, pulang! Dugong lo ntar nyariin, males gue! angel... ngapain Kevin di kamar lo? Usir! Bikin anak tampan gue! Gue kan calon bini ke duanya, serah dia lah mau di kamar gue apa enggak! Bye Om.. angel... "s**t!" maki Faza kencang lalu melempar ponselnya. Dengan cepat ia turun dari mobil sedan miliknya dan berlari masuk ke dalam rumah orang tua Arsen. "Lo ngapain lagi?" tanya Arsen melihat Faza yang berjalan cepat masuk ke ruang tamu. Sialan! Gue dikerjain anak kecil! "Minum gue ketinggalan, aus gue." ujar Faza mengambil gelasnya di meja ruang tamu Arsen. to be continued..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD