Mungkin karena nafsu makannya yang menurun drastis dan kurang tidur, pagi ini Lady Elizabeth ditemukan pingsan di dalam rumah kaca saat sedang memetik mawar bersama kedua pelayannya.
Kejadian itu membuat semua orang panik , termasuk Nicholas yang kebetulan masih berada di rumah pagi itu .
"Istirahatlah Nick aku baik-baik saja mungkin hanya kelelahan " kata Lizy untuk Nicholas yang tak dia sangka ternyata masih cukup peduli.
Nick kembali menyentuh perut Lizzy "apa dia baik-baik saja? "
Lizzy mengangguk, Lizzy sadar seburuk apapun suaminya dia tetap ayah terbaik bagi bayinya, dan kesadaran itu rasanya sudah cukup untuk memberinya alasan yang benar untuk bertahan..
"Tidurlah di kamarmu jika kau ingin beristirahat"
Nicholas bangkit untuk mencium istrinya sekilas kemudian pergi keluar, Lizzy tidak tau apa Nicholas benar-benar kembali ke kamarnya karena belakangan Nicholas memang semakin sering pergi dengan berbagai alasan,yang tidak ingin ia dengar.
Lizzy baru tau Nicholas memang tidak kemana-mana setelah suaminya itu kembali mendatangi kamarnya setela mandi dan berganti pakaian.
Hampir seharian Nicholas hanya duduk di sofa dekat perapian entah buku apa yang sedang coba Ia baca untuk mengalihkan perhatiannya. Nick merasa sikap dingin Lizzy akhir-akhir ini memang semakin mencengangkan, awalnya Nicholas berfikir hal itu di pengaruh oleh kehamilannya sampai ahirnya istrinya itu juga mulai sama sekali tak mengajaknya bicara. Nicholas benar-benar hanya duduk tanpa ada yang memulai obrolan. Sepertinya dia duduk disitu hanya untuk memastikan istrinya makan tepat waktu dan tetap diam di atas tempat tidur.
Dokter Morel menyarankan agar Lizzy beristirahat penuh bahkan dirinya tidak di ijinkan sama sekali untuk turun dari tempat tidur.
"Nick bisakah kau mengambilkan buku terahir yang k****a kemarin" ahirnya Lizzy benar-benar mulai tidak tahan dengan keheningan yang dia ciptakan sendiri.
"Tidak Lizzy istirahatlah aku tidak ingin kau terus membaca hingga membuatmu pingsan lagi"
" Sungguh aku sangat bosan Nick"
"Tolong kali ini saja dengarkan suamimu My Lady"
Sepertinya keputusan Nicholas memang sama sekali tidak bisa di tawar. Sepertinya Lizzy tetap coba menghargai suaminya, bagaimanapun Nicholas jadi ikut kurang istirahat karena dirinya. Lizzy juga cukup patuh untuk menghabiskan makanannya meski ahirnya tetap akan ia memuntahkan setelahnya.
"Sepertinya ini menjadi lebih buruk"
Nampaknya Nicholas juga bisa ikut merasakan penderitaan istrinya.
"Istirahatlah Nick, percayalah aku akan menjaga bayi kita " lizzy coba mendorong bahu Nicholas saat lelaki itu ikut jongkok untuk membantunya. "Biar para pelayan saja yang membersihkannya itu menjijikkan" Nick mengabaikannya dan tetap mengambil saputangan untuk membersihkan tangan istrinya .
Lizzy sudah kembali memeluk perutnya yang masih mengalami mual hebat.
"Sepertinya kita harus kembali memanggil dokter Morel" usul Nicholas.
"Fase ini akan segera berlalu, percayalah bayi kita baik-baik saja"
Karena Lizzy tau hanya bayinyalah yang sebenar membuat Nicholas cemas.
"Kenapa kau sangat keras kepala? "Proter Nicholas menanggapi tiap penolakan istrinya.
Lizzy hanya menatap suaminya tanpa bicara sampai akhirnya mungkin Nicholas kesal dan memilih pergi.
***
Di tempat lain Nicholas yang tidak muncul beberapa hari mulai membuat Clary cemas
Di tempat lain Nicholas yang tidak muncul beberapa hari mulai membuat Clary cemas.
Wanita itu langsung memeluk Nicholas begitu melihat laki-laki itu memasuki pondok kecilnya. Nicholas menyewa sebuah pondok di pinggiran perkampungan tak jauh dari tempat tinggalnya agar memudahkan mereka untuk bertemu.
"Sungguh aku merindukanmu Nick" Clary masih bergelayut manja coba menarik Nicholas ke tempat tidurnya.
"Sunggu aku sedang lelah Clary"
Nick memang nampak kusut seperti orang yang kurang makan dan tidur.
"Apa kau sakit? "
Nick hanya menggeleng, kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas sofa yang terasa keras. Clary memperhatikan saat Nicholas kembali memijit-mijit pangkal hidungnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi Nick" Clary heran karena tidak bisanya Nicholas terlihat seburuk itu.
"Istriku sakit"jawab Nick lesu.
"Hanya karena itu? " suara clary agak meninggi membuat Nicholas mendongak untuk menatap wanita yang dicintainya itu.
"Dia sedang hamil "
"Aku juga sedang hamil Nick jangan lupa itu"protes Clary
Nik hanya melirik perut Clary yang sudah terlihat lebih besar.
"Kapan dia akan lahir? " tiba-tiba Nick sudah menyentuh perutnya.
"Kau tidak perlu cemas aku sudah biasa di abaikan tidak seperti istri bangsawanmu yang manja"
Clary memang sedikit pencemburu belakangan ini Nick coba maklum mungkin pengaruh kehamilannya.
"Clary tolong jangan bicara seperti itu"
"Aku tau kau hanya peduli pada anak ini buka"
Clary mulai coba memukuli perutnya.
"Clary hentikan! " Triak Nicholas.
"Kau sudah tidak mencintaiku lagi Nick"
"Omong kosong Clary, sumpah berhentilah berfikir seperti itu"
"Kau berbeda Nick, hanya aku saja yang berpura-pura bodoh tidak menghiraukannya" tuduh Clary masih sambil memukuli perutnya.
"Hentikan Clary,kenapa kau selalu coba menyakiti bayimu tiap kali hanya ingin menyalahkanku " Nicholas terdengar agak marah saat berhasil menahan kedua tangan Clary yang masih berusaha memukul perutnya.
"Sungguh Nick aku hanya tidak ingin berbagi dengan siapapun" tegas Clary seolah tanpa penyesalan"aku memang pencemburu bodoh seharusnya kau bisa memilihku atau kembali saja pada istrimu itu Nick"
"Omong kosong Clary kau tau aku tidak akan melakukan nya"
"Kau egois Nick, kau tidak bisa berbuat seperti ini padaku"
"Aku mencintaimu Clary sungguh"
Nicholas coba kembali menenangkan wanita itu.
"Sepertinya Cinta saja tidak cukup bagimu Nick, kenyataannya kau lebih memilih menikahi wanita itu ,apa karena aku hanya seorang Gipsy tak berharga bagimu!"
"Sabarlah ,tunggu sampai aku bisa mengambil kembali aset keluargaku,dan kita bisa pergi dari semua ini"
"Apa kau akan membawaku tinggal bersama keluargamu? " suara Clary mulai melunak
Nick hanya mengangguk...
Clary cukup senang dengan fikiran itu, karena dia tau bagi seorang laki-laki bangsawan , hanya wanita yang berhargalah yang ahirnya layak untuk di bawa pulang.
"Berjanjilah kau tetap hanya akan mencintaiku Nicholas, karena aku hanya menginginkanmu untuk diriku sendiri"
Tadinya Clary sendiri sudah sempat putus asa dengan kehamilannya dia sudah Coba berulang kali untuk menggugurkan bayi dalam kandungannya. Sampai dia mendapat berita bahwa Nicholas masih hidup dan menikah dengan Putri seorang Duke, Clary pun segera bertekat untuk menemukannya. Merebutnya kembali dari wanita manapun karena dia yakin seorang Nicholas tidak akan pernah bisa mengabaikannya.
Sudah hampir dua bulan mereka kembali bersama dan belakangan Clary memang mulai menjadi pencemburu setelah menyadari Nicholas juga tidak bisa begitu saja mengabaikan istrinya yang ternyata juga sedang hamil muda. Clary selalu mencari-cari alasan untuk menahan Nicholas untuk lebih lama bersamanya meski ahirnya dia tetap harus menyerah dan merelakan Nicholas kembali pada istrinya, karena bagaimanapun Nicholas tetap harus mendapatkan dukungan istrinya untuk menebus kembali aset keluarganya .
Tentu Clary pun tidak ingin hidup miskin selamanya.
******
JANGAN LUPA LIKE YA