83 : Menenangkan

2137 Words

Semilir angin menyelimuti sore yang mendung. Di restoran seberang butik Livy, Markco menemui wanita itu dan anaknya yang tak hanya berdua. Sebab di sana juga sudah disertai Daven. Entah apa yang terjadi, tapi suasana di sana terasa dingin melebihi suasana sore ini yang sepertinya akan kembali diguyur hujan. Interaksi Daven dan Livy, tepatnya. Sebab ketika kedua sejoli itu berinteraksi dengan Lify, keduanya masih bisa tersenyum, kembali hangat layaknya lemon tea yang baru saja Markco dapat. Livy yang memberinya dan memang sengaja menyediakannya untuknya, termasuk ricebowl beef teriyaki yang juga langsung Livy siapkan untuknya. “Masya Alloh, ... berasa diurus istri sendiri!” syukur Markco sambil menghela napas dalam kemudian mengempaskan punggungnya pada sandaran tempatnya duduk. “Kesambet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD