Dering alarm dari ponsel yang ada di nakas, menyentak Markco dan memaksanya untuk segera bangun, meninggalkan tempat tidur di kamar tamu yang sempat memanjakan tubuhnya dari rutinitas kehidupan. Setelah mematikan alarm, Markco tak lantas keluar dari kamar. Ia masuk ke kamar mandi. Mencuci wajah, menggosok gigi, kemudian mengambil air wudu. Karena meski sering eror sekaligus lola dalam berpikirnya terlebih semua yang berkaitan dengan cinta, kematian sang istri dan sakitnya Lify membuat Markco menjadi lebih mendekatkan diri dengan Sang Pemilik Kehidupan. Markco memang bukan pria alim berlevel sangat taat. Namun setidaknya, pria itu nyaris tidak pernah meninggalkan salat dan puasa wajib dalam agamanya. Setelah selesai salat subuh, Markco baru keluar dari kamar. Waktu menunjukkan tepat pukul