94 : Pengakuan yang Sangat Menyakitkan

2195 Words

“Aku pikir tadi papah yang pulang, eh Uncle Fajar.” Sampai saat ini, dokter Fajar belum bisa fokus kepada Lify meski gadis kecil itu sudah ia dekap, selain Lify yang makin cerewet melebihi biasanya. Lebih tepatnya, Lify terlihat sangat sehat, seolah gadis cilik itu memiliki nyawa tambahan. Sampai detik ini, tatapan dokter Fajar masih tertuju kepada Livy. Wanita cantik di hadapannya dan sedari awal pertemuan beberapa saat lalu itu, masih sibuk menepis tatapannya. Mengenakan jumpsuit celana panjang tak berlengan warna milo dan membiarkan rambut selengan warna kecokelatannya tergerai agak berantakan, selain terlihat sangat santai, di mata dokter Fajar, kali ini Livy juga terlihat makin cantik melebihi pertemuan pertama mereka. Pertanyaannya, kenapa Livy yang dikata orang tua wanita itu teng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD