Bab 34. Kontraksi

1049 Words

Happy Reading Flashback. Shasha meringis, merasakan gelombang nyeri yang menjalar di perutnya. Kontraksi palsu, pikirnya. Sensasi tidak nyaman ini sudah menjadi rutinitas sejak kandungannya memasuki trimester ketiga, tepatnya di usia sembilan bulan. "Aduh," keluhnya lirih, tangannya mengusap lembut perutnya yang membuncit. Rasa mulas itu datang dan pergi, terkadang hanya sekedar melilit ringan, terkadang terasa seperti diremas-remas. Kali ini, intensitasnya terasa berbeda. "Kenapa sakitnya bertambah, ya?" gumamnya cemas, keningnya berkerut menahan nyeri yang semakin menguat. Dia memutuskan untuk berjalan menuju kamar tidurnya. Di sana, ia berharap bisa menemukan posisi yang lebih nyaman, mungkin duduk bersandar di kepala ranjang atau meringkuk di bawah selimut tebal. Dokter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD