BAB 21. Stevi

2631 Words

Aku terus memikirkan percakapan Rein dan Argan yang aku dengar dalam keadaan setengah sadar itu. Tapi aku berusaha untuk tidak membuatnya menjadi beban karena aku harus sembuh. Aku harus segera keluar dari Rumah Sakit dan menunjukkan pada Argan bahwa aku semangat hidup. Aku bahagia menjadi adiknya dan aku tidak sedikitpun menyalahkannya atas insiden yang terjadi kemarin. Hari ini aku di temani mamahku yang cantik jelita. Yang sejak tadi omelannya sudah sepanjang rel kereta api. Tapi sejak kejadian kemarin aku jadi bersyukur masih bisa mendengar omelannya. Mamaku yang paling cantik sedunia ini adalah kesayanganku. Wanita paling baik yang pernah aku kenal. Selalu memikirkan orang lain dan sangat lembut hatinya. “Kamu itu udah gede loh, kok peluk-peluk mama terus sih?” Ucapnya karena sejak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD