Bab 74. Menolak Patuh.

2143 Words

Pagi hari, Naka datang bersama mamanya. Seperti hari sebelumnya, Naya membawakan sarapan. Nurul lebih senang makan makanan yang dibawa oleh Naya. “Terima kasih banyak, Bu Naya.” Nurul tersenyum. Dia sudah selesai sarapan. “Sama-sama, Bu Nurul. Bagaimana kondisi Bu Nurul sekarang?” “Sudah jauh lebih baik. Sekarang sudah bisa lepas dari selang itu. Tidak nyaman napas dengan selang,” ujar Nurul sambil menunjuk selang oksigen yang kini hanya menggantung di tiang. Sekali lagi wanita itu tersebut tersenyum. “Zahra kok belum kelihatan? Kemana?” tanya Naya setelah lebih dari 20 menit dan masih tidak melihat Zahra. “Sudah berangkat kerja pagi-pagi tadi.” “Kerja?” “Iya, Nak Naka. Katanya mau ke pabrik dulu lalu ke tempat mana tadi. Ibu lupa.” “Ke tempat festival makanan.” Andi Suryo menambah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD