“Suamimu mana, Zahra? Apa kalian tidak dirawat di ruangan yang sama?” tanya ibu Zahra ketika hanya melihat wajah sang putri. Kemarin sakit jantungnya kambuh setelah mendengar kabar tentang anak dan menantunya. Meskipun suaminya itu sudah memberitahu di awal jika Zahra dan Naka baik-baik saja, tidak luka serius—namun, ia tetap sesak napas hingga akhirnya dilarikan ke puskesmas 24 jam. Beruntung dia hanya perlu menginap semalam. Siang tadi dia sudah kembali ke rumah dan akhirnya bisa menghubungi putrinya. “Wajah Ibu kok pucat? Ibu sakit?” tanya Zahra khawatir melihat kulit wajah sang ibu memutih. Bibirnya pun seperti tidak teraliri darah. Ibu Zahra menggeleng keras. “Tidak … ibu tidak sakit. Naka mana? Dia baik-baik saja, kan?” “Ibu kemarin kumat, Mbak. Alhamdulillah sekarang sudah bai