Bab 91. Sama-Sama Terbakar Nafsu.

2269 Words

“Belum selesai?” tanya Bara. Dia sudah mematikan laptop, siap untuk pulang. Pria yang memutar kursi ke arah sang sahabat itu menatap bertanya sahabatnya. Menunggu pria itu mengangkat kepala dari layar di depannya. “Sebentar lagi. Duluan saja.” “Aku tunggu, lah. Namanya aspri kalau pulang duluan dilihat orang aneh,” kata Bara menolak untuk pergi lebih dulu. “Tidak perlu memikirkan apa pendapat orang. Pulang saja dulu. Aku memberimu izin.” Bara menggeleng sambil memutar kursi kembali menghadap ke meja kerjanya. Memilih mengeluarkan ponsel, lalu berselancar ke dunia maya. Membuat seseorang yang meja kerjanya di ujung belakang ruangan tersebut menekuk wajah tanpa sadar. Naka sengaja menunggu Zahra keluar lebih dulu. Pria itu menatap kesal punggung Bara seraya memasukkan oksigen perlahan m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD