Naka berdecak mendengar suara rengekan Sherly. “Terserah. Kalau kamu masih belum menyerah, lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Aku hanya memberitahumu, mama ku bukan orang yang mudah. Kamu sudah memberinya kesan buruk.”
“Itu karena perempuan itu sudah mencuci otak mama kamu.”
“Berhenti membicarakan Zahra. Bukan salahnya sampai mama tidak melirikmu.”
“Sudahlah, Sher. Aku masih di jalan. Besok malam aku akan menjemputmu.” Lalu Naka menurunkan ponsel dan menekan tombol untuk mengakhiri sambungan dengan suara Sherly yang masih terdengar.
Naka mendesah. Sadar dia tidak sendirian di dalam mobil, pria itu menoleh. Tarikan napas dalam pria itu lakukan. Melihat Zahra masih tertidur, Naka melepas sabuk pengaman hanya agar bisa menarik tubuh ke samping. Sesaat pria itu menatap wajah Zahra s
