Bab 43. Siap, Icha?

1010 Words

Icha menggeleng, terus mendekap manja leher Andra. Andra menepuk-nepuk lembut punggung Icha. “Lapar nggak? Saya belikan kamu burger. Enak lo. Saya sudah makan.” Icha menggeleng lagi, dia tidak merasa lapar. “Oh, saya lupa nanya kamu ... hm, kamu sudah izin nginep?” “Sudah, Pak.” Andra menghela lega. Seru juga main kucing-kucingan dengan gadis cantik, gumamnya dalam hati. Dia lalu melanjutkan mengetik, sambil memangku Icha dan membiarkan Icha memeluknya. “Siap nggak, kalo minggu depan kamu ikut ujian skripsi?” tanya Andra. Icha mendelik, sampai-sampai dia menarik tubuhnya dari d**a Andra, dan memandang wajah Andra tak percaya. Ujian skripsi minggu depan? “Malam ini skripsi kamu selesai. Tinggal meminta persetujuan saya dan Pak Devan, bisa diatur.” Icha terdiam, tidak menyangka A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD