Beberapa bulan kemudian,
Hari ini Icha memiliki jadwal memeriksakan kehamilannya yang sudah memasuki lima bulan. Ada Andra dan Vanya yang menemaninya, sementara si kembar sedang menginap di rumah opa dan oma mereka, jadi mereka tidak ikut serta.
“Selamat ya, Bu Icha. Jenis kelamin bayi Ibu perempuan.”
“Ha?”
Icha dan Vanya saling pandang, lalu mereka berdua berpelukan. Vanya sedari dulu memang menginginkan adik perempuan, juga Icha sendiri yang berharap memiliki anak perempuan. Andra yang berdiri di sisinya ikut bahagia melihat keduanya tertawa bahagia.
“Dijaga ya, Bu.” Dokter itu mengingatkan Icha agar tidak terlampau larut dalam kebahagiaan sehingga lupa akan segala hal.
“Iya, Dok.” Icha dengan cepat mengatur emosinya yang meluap-luap, dia genggam tangan suaminya yang memandangn
