20. Si Kaktus Berduri

1898 Words

Luna membuka matanya dan merasakan perasaan hangat yang nyaman dalam hatinya. Meski ia sendiri merasa asing dengan perasaan ini, namun Luna menyukainya. Aroma kopi hangat, kue yang sedang dipanggang, dan celoteh adik-adiknya yang ditingkahi omelan ibunya, menjadi sebuah kombinasi ajaib yang melambungkan perasaan Luna pagi itu. Aneh. Satu kata yang terus berputar dalam benaknya sendiri. Mungkin juga bukan hanya dalam kepalanya namun dalam kepala anggota keluarganya yang lain. Untuk pertama kalinya setelah hampir enam tahun hidup mandiri di kota lain, Luna bersedia pulang ke rumahnya di waktu liburan atas keinginannya sendiri, tanpa paksaan. Biasanya, Luna akan mencari-cari alasan untuk menunda kepulangannya, bahkan jika perlu tidak pulang sama sekali. Namun akhir tahun ini, ketika kalen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD