21. Penyusup

1297 Words

"Cia kenapa nggak ikut? Padahal aku kangen sama Cia." Akhirnya setelah lelah bersikap ketus, Luna memilih untuk bersikap biasa pada Juro. "Cia juga kangen kamu. Dia terus-terusan ngerengek sama aku, minta dibawa ke tempat kamu. Dia sedih banget waktu tau kamu nggak ada di Jakarta. Kamu sih pergi gitu aja, nggak bilang-bilang." Padahal Juro berkata tanpa maksud menyindir, namun tak ayal kata-kata Juro membuat Luna merasa bersalah. Dia tidak tahu bahwa akan ada orang yang begitu kehilangan dirinya jika ia pergi tanpa pamit. Belum pernah ia merasa menjadi sedemikian penting dalam kehidupan orang lain. "Maaf. Aku kira Cia ada di rumah mamanya." "Harusnya iya. Tapi karena Cia rewel terus, akhirnya dibalikin lagi ke rumah Mama. Perempuan itu paling nggak tahan ngadepin Cia yang rewel." Lun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD