Luna yang baru saja selesai mandi, merasa heran ketika mendengar bel apartemennya berbunyi. Masih terlalu pagi baginya untuk menerima kunjungan, dan gadis itu jauh lebih terkejut lagi ketika menatap oknum yang menunggunya di balik pintu. "Cia?" Dan wahai Anda makhluk menyebalkan. Sambungnya dalam hati. "Kenapa ke tempat Miss pagi-pagi begini?" Luna menoleh ke belakang, melirik jam dindingnya untuk memastikan dirinya tidak salah mengenali waktu. Baru pukul enam pagi, dan gadis kecil itu berdiri dengan senyum lebar menatap Luna. Sebelah tangannya berada dalam genggaman Juro, pria menyebalkan yang selalu berhasil memancing emosi Luna. "Uncle J ajak Cia jemput Miss Luna, supaya kita bisa berangkat bareng ke sekolah," ujar Bricia dengan wajah sumringah. Kening Luna mengernyit dalam. Apa dia