Candu Bermain

1039 Words
"Ma-maksud, Mama?" tanya Noval dengan nada terbata karena ia belum siap Fina harus tahu tentang pernikahan dengan Cindy dalam waktu dekat ini. Terlebih ia menikah dengan Cindy karena terpaksa, dan alasannya itu demi uang, dan uangnya untuk membiayai operasi dirinya. Noval yakin, Fina pasti akan murka mendengar kabar tersebut. "Mama dengar dari dokter, kalau kamu menghubungi Tante kamu, dan mama yakin, Tante yang kamu maksud itu pasti Tante Cindy, kan?" tanya Fina lagi, yang membuat Noval sedikit bernafas lega, karena ternyata pertanyaan itu tidak mengandung sebuah tuduhan kalau dirinya ada hubungan dengan Cindy, tapi lebih ke sebuah penasaran siapa orang yang dipanggil Tante oleh dirinya. "Mah, dia bukan Tante Cindy." Kata Noval lembut seraya melanjutkan kembali langkahnya mendekati Fina. "Kalau bukan Tante Cindy, lalu siapa?" tanya Fina penasaran "Kemarin aku cari kerjaan sampingan, dan ada seorang wanita yang menawarkan aku pekerjaan. Dia Tante-tante, Mah." Jawab Noval yang membuat Fina langsung terlihat sedih. Fina sedih karena Noval harus bekerja keras demi dirinya. "Nak, Mama tidak apa-apa. Mungkin mama memang sudah saatnya pergi. Kalau memang mama diberi kesempatan untuk hidup, tanpa harus mengeluarkan uang banyak, mama pasti akan sembuh, begitupun sebaliknya." Kata Fina yang merasa bersalah karena harus merepotkan Noval. "Mama ngomong apa sih," kata Noval yang tidak ingin mendengar kata telah tiada. "Tapi apa yang dikatakan mama benar kan?" kata Fina lagi "Memang benar, Mah. Tapi, setidaknya kita tetap berusaha untuk sembuh, jangan main nyerah gitu aja. Nyawa memang tidak ada yang tau kapan nyawa akan terpisah dari tubuh kita, tapi setidaknya kita tetap berusaha untuk sehat." Kata Noval panjang lebar, dan meminta agar Fina tidak banyak pikiran biar cepat sembuh. Noval menjaga Fina hingga beberapa hari gak masuk kuliah demi menjaga sang Mama. Ira juga berulang kali menghubungi Noval untuk bertanya kemana ia tidak masuk kuliah, sayangnya Noval malah mengabaikan panggilan dari Ira. Noval sengaja mengabaikan panggilan dari Ira, itu karena Noval takut Cindy mengetahuinya. Dan Noval yakin kalau Cindy pasti akan tahu, kalau dirinya menerima panggilan masuk dari Ira, dan akibatnya nanti akan fatal. Noval tahu seperti apa kemarahan Cindy kalau sedang cemburu, pasti akan mengancam nyawa Fina. Makanya Noval mengabaikan panggilan dari Ira itu karena Noval mencari aman. "Nak, katakan pada dokter, Kalau mama ingin pulang," kata Fina setelah satu Minggu ia di rumah sakit. "Mah, kalau dokter tidak menyuruh Mama pulang, itu artinya Mama masih belum sehat. Tunggu sampai dokter yang meminta Mama Pulang." Ujar Noval melarang Fina pulang, karena Noval ingin Fina benar-benar sembuh. "Mama sudah baik-baik saja, Noval. Cepatlah. Mama sudah bosan." Kata Fina memaksa Noval untuk menemui dokter karena ingin pulang. "Tapi Mama belum pulih banget. Tunggu ya, Mah," Noval masih berusaha untuk membujuk Fina agar tidak memaksa pulang. "Kalau kamu tidak mau menemui dokter, biar Mama yang menemui dokter." Kata Gina yang langsung menyingkap selimut untuk turun dari ranjang. "Baiklah. Mama tunggu disini." Ujar Noval yang langsung bergerak menahan Fina agar tidak turun dari ranjang. Noval terpaksa harus menemui dokter, meminta agar mengizinkan Fina pulang. Fina tidak sabar menunggu kedatangan Noval untuk membawanya pulang. "Ayo, Nak. Kita pulang." Ajak Fina setelah melihat Noval sudah masuk ke dalam kamar rawatnya. "Mah, dokter gak ngijinin Mama pulang. Kondisi Mama masih lemah," ujar Noval yang seketika membuat wajah Fina murung. "Mama ingin pulang," kata Fina lirih "Mah, kalau emang kondisi Mama mendingan, pasti dokter juga gak ngelarang Mama pulang," kata Noval lembut "Tapi kalau Mama lama di sini, berapa banyak biaya yang harus kita keluarkan," ujar Fina yang membuat Noval langsung mengerti, kalau sebenarnya sang mama tidak betah di rumah sakit, itu karena masalah biaya. "Mah, mama tidak perlu memikirkan masalah biaya. Noval sudah mengatasinya," kata Noval mencoba untuk menenangkan Fina, sayangnya Noval tidak berhasil dan Fina tetap ngotot ingin pulang. Ditengah kesibukan Noval dalam membujuk Fina, pintu kamar rawat Fina dibuka secara tiba-tiba, membuat Noval dan Fina langsung menoleh ke arah pintu. Degh Noval terkejut melihat kedatangan Cindy. "Kenapa Tante harus datang kesini pada saat aku masih ada di sini." Gumam Noval dalam hati yang sangat terkejut melihat kedatangan Cindy. "Gimana operasinya, lancar?" tanya Cindy dengan nada santainya sambil melangkah mendekati Noval dan Fina. "Alhamdulillah, lancar. Terimakasih kamu sudah mau menengok kakak," kata Fina dengan wajah bahagianya, karena Fina memang merasa bahagia operasinya lancar. "Bagus. Ternyata gak sia-sia Noval banyak berkorban." Ujar Cindy yang membuat Noval terkejut dan panik secara bersamaan, takut Cindy akan memberitahu Fina mengenai hubungannya atau pernikahan mereka. "Apa maksud kamu?" tanya Fina penasaran, membuat Noval semakin panik. "Eeeee, Tante. Aku lupa menyapa Tante." Kata Noval seraya mendekati Cindy, mencoba untuk mengalihkan apa yang menjadi pembicaraan Cindy, yang seperti sengaja ingin memberitahu Fina mengenai pernikahan nya. Cindy mengerti apa tujuan Noval berkata sedemikian. Cindy mengabaikan tangan Noval yang ingin menyalami dirinya, dan mendekati Fina dengan melewati tubuh Noval. "Aku rasa, kamu ikuti saja apa yang dikatakan Noval. Kamu ingin mengecewakan Noval, tidak ingin menghargai pengorbanan Noval yang berjuang untuk kesembuhan kamu? Lebih baik, kamu turuti saja apa kata Noval. Tetap di rumah sakit, sampai kamu benar-benar sembuh." Ujar Cindy yang secara tidak langsung mendukung Novak agar Fina tidak pulang dari rumah sakit sampai benar-benar sembuh. Fina yang mendengar ucapan Cindy langsung terdiam, karena sebenarnya Fina tidak ada niatan untuk tidak menghargai pengorbanan Noval, tapi Fina memang tidak ingin menyusahkan Noval. "Tapi biaya rumah sakit sangat mahal, gimana caranya Noval membayar rumah sakit semahal ini," kata Fina lirih "Jangan khawatirkan soal biaya rumah sakit, karena aku sudah meminta Noval untuk belajar bisnis, Dan aku sudah memberinya pekerjaan yang tidak mengganggu pada kuliahnya," ujar Noval yang membuat Noval sedikit resah, takut Cindy membongkar rahasianya. Fina yang mendengar ucapan Cindy langsung tersenyum, merasa bahagia karena secara tidak langsung Cindy membantunya. "Terimakasih karena kamu mau membantuku. Aku janji, aku tidak akan melupakan kebaikan kamu." Ujar Fina yang langsung menyentuh tangan Cindy, dan dengan perlahan Cindy melepaskan tangan Fina, lalu keluar dari kamar rawat Fina. "Mah, aku mau ngucapin terimakasih dulu sama Tante Cindy," kata Noval meminta izin untuk keluar. "Iya, Nak." Jawab Fina lembut memberi izin Noval keluar. "Tante, terimakasih karena Tante tidak memberitahu Mama," kata Noval dengan penuh kesenangan. Mendengar ucapan Noval, Cindy langsung mendorong tubuh Noval hingga bersandar di tembok, lalu mengelus d**a Noval dengan lembut. "Tidak gratis, Sayang. Temani aku mencari kesenangan seperti semalam." Ujar Cindy yang ingin mengulang bercinta seperti semalam.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD