Warning Bab rawan

1513 Words
"Tidak gratis, Sayang. Temani aku mencari kesenangan seperti semalam." Ujar Cindy yang ingin mengulang bercinta seperti semalam. Noval yang mendengar permintaan Cindy cukup terkejut, pasalnya posisinya saat ini di rumah sakit, terlebih tangan Cindy mulai meremas keris panjang nya, hingga Noval mengeluarkan keringat dinginnya. Ingin menolak sentuhan atau godaan Cindy, tapi tubuh Noval beraksi luar biasa, hingga Noval kesulitan untuk menghindari setiap sentuhan tangan Cindy. "Tante, jangan! Ini Rumah Sakit. Tante tidak mau kan image Tante hancur hanya karena Tante tidak bisa mengendalikan diri Tante. "Ujar Noval mencoba untuk menahan tangan Cindy yang sudah meraba dengan sensualnya di keris panjangnya. Mendengar peringatan Noval, Cindy langsung menerbitkan senyum termanisnya. "Terima kasih karena kamu sudah memperingatiku, Suamiku." Ujar Cindy dan diakhiri dengan nada berbisik saat menyebut kata suamiku. "Tapi kamu tidak perlu khawatir, karena aku bisa saja menutup semua akses CCTV di rumah sakit ini, agar siapapun tidak bisa melihat apa yang kita lakukan. Kalau kamu menyetujuinya, maka aku akan segera bertindak." Ujar Cindy yang langsung mendapat gelangan kepala cepat dari Noval, karena Noval memang tidak ingin melakukan apa yang diinginkan oleh Cindy darinya, terlebih di rumah sakit itu ada Fina. "Tante, hanya orang gila yang mau bercinta di rumah sakit dengan tempat terbuka. Pasti semua orang akan mengira kalau orang yang ingin atau bahkan sudah melakukan aksi bercinta di rumah sakit itu menganggap ia orang gila, karena tidak bisa melihat waktu, melihat tempat, mana waktu yang pas untuk bercinta dan mana tempat yang pas untuk bercinta. "Ujar Noval yang membuat Cindy langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuh Noval, membuat Noval langsung membenarkan pakaiannya. "Aku tidak peduli apa kata orang dan Apa tanggapan Mama kamu. kalau aku sudah menginginkanmu di rumah sakit ini, maka aku ingin melakukannya pada saat aku menginginkannya. Jadi kamu jangan coba-coba memperingatiku agar aku bisa melihat waktu dan tempat untuk aku bercinta. "Ujar Cindy Dengan nada dinginnya, dan Noval yang mendengar nada dingin dari Cindy langsung mendekatkan diri pada Cindy, karena Noval sudah mulai merasa ada hawa panas atau aura negatif dari Cindy, yang berarti itu juga Noval mulai merasa takut, takut Cindy akan mengancam nyawa Fina. Noval melingkarkan kedua tangannya pada perut rata Cindy, dan sedikit memberi gesekan pada b****g Cindy hingga Cindy yang semula merasakan hawa panas karena menahan amarah, seketika terasa sejuk karena sikap hangat dari Noval. "Aku juga tidak peduli Di mana tempatnya, Tante Semok. Tapi kalau itu aku sama menginginkan seperti kamu. Jadi, kalau aku tidak sedang menginginkan untuk bercinta, tolong jangan memaksaku, apalagi ini masih di rumah sakit. Jika aku sangat menginginkan Tante, sekalipun di rumah sakit, maka aku akan langsung memakan Tante." Ujar Noval panjang lebar, yang seketika membuat bibir Cindy melengkung membentuk sebuah senyuman, karena ternyata penolakan Noval tadi itu bukan karena Noval Tidak selera pada tubuhnya, melainkan novel takut akan keberadaan Fina di rumah sakit itu. "Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu. Cepatlah pulang, karena aku sudah satu minggu lebih tidak diberi nafkah batin. "Ujar Cindy dengan nada santainya, meminta agar Noval segera pulang. Yah, sejak kejadian malam panas bersama Noval, Cindy memang tidak pernah bertemu dengan Noval, dan bahkan harus menahan rasa rindunya saat bercinta dengan Noval. Cindy baru bertemu Noval hari ini, dan itu di rumah sakit. Sebenarnya Cindy bisa saja menyeret Noval untuk pulang, hanya saja Cindy mencoba untuk menahan diri agar tidak egois dan menyeret novel ke rumahnya. Jadi Anggap saja Cindy lagi berbaik hati dengan membiarkan Noval menemani Fina, hingga Fina sedikit ada peningkatan kesehatan meski tidak seratus persen sehat. Noval yang mendengar peringatan Cindy tentang nafkah batin, seketika ingatannya langsung tertuju pada saat iya memasuki V Cindy dari belakang. Mengingat tentang penyatuan dengan posisi tersebut, Noval langsung berkeringat dan langsung on. "Sial, harusnya aku tidak boleh berpikir kotor tentang Tante Cindy. Tapi pesona semoknya tidak bisa aku bohongi seperti apa nikmatnya." Noval mengumpat kasar, saat ia berusaha untuk tidak berpikir liar tentang Cindy. Noval berulang kali menyugar rambutnya karena frustasi, frustasi tidak bisa menahan diri yang terus membayangkan tubuh polos Cindy yang tengah ia nikmati. "Tidak bisa! Aku tidak bisa tersiksa seperti ini. Aku harus bertemu Tante semok." Kata Noval yang tidak tahan menginginkan tubuh Cindy. Kali ini, Noval dibuat frustasi tanpa sentuhan Cindy, tapi karena fantasi liarnya sendiri. Noval kembali masuk ke dalam kamar rawat Fina, dan berpamitan pada Fina kalau ia ingin mencari makan. Fina pun mengizinkan Noval pergi, dan dengan cepat Noval pergi. Noval mencari taxi untuk ke kantor Cindy, karena Noval sudah tahu kalau Cindy ada di kantornya. Sesampainya di kantor Cindy, Noval langsung menghubungi Cindy, kalau ia ada di lobby kantornya. Cindy pun memberi perintah pada anak buahnya, untuk menjemput Noval. "Mau apa kesini, Sayang? Rindu?" tanya Cindy setelah Noval ada di ruangannya. Noval mendekati Cindy, dan menutup pintu ruangan Cindy. "Tante, boleh kita bicara di dalam kamar pribadi Tante. Takut ada yang tahu. Ini penting." Kata Noval mengajak Cindy untuk masuk ke kamar pribadinya. "Baiklah, suami berondong ku." Kata Cindy seraya membuka pintu kamar pribadinya. Noval langsung menutup pintu dan menguncinya juga. "Aku merindukan, Tante. Apa Tante tidak rindu?" tanya Noval seraya menarik tubuh Cindy ke dalam pelukannya, dan tangannya juga bergerak meremas b****g Cindy yang terasa sangat kenyal saat tangan Noval meremasnya. Mendengar pertanyaan tersebut, Cindy tersenyum. "Aku tidak pernah jeda merindukan kamu. Aku selalu rindu kamu." Kata Cindy seraya menggigit gemas leher Noval seperti vampir. "Mau bercinta? Aku juga merindukan ini?" tanya Noval seraya mengelus V Cindy yang masih terbalut kain dengan lengkap, membuat V Cindy langsung bergetar saat tangan Noval mengelusnya. "Mana mungkin aku menolak. Seharian full bercinta dengan mu, aku siap. Asal itu membuatku kenikmatan. Aku ingin dipuaskan." Jawab Cindy yang mulai merasa tubuhnya terasa panas semua, saat mendengar pertanyaan Noval yang lebih menawarkan sebuah permainan panas. "Mau apa?" tanya Cindy bingung saat Noval meletakkan tubuhnya di atas nakas, sedangkan Noval sendiri malah berjongkok di depannya. "Hanya ingin memberi sedikit pemanasan saja." Jawab Noval seraya bergerak pelan tangannya menyentuh paha Cindy, dan dengan refleksnya Cindy langsung memejamkan matanya saat tangan Noval mengelus pahanya. Ternyata tangan Noval tidak hanya mengelus pahanya, tangan Noval juga berhasil menarik celana dalam Cindy, hingga melepasnya. Noval mencium paha Cindy dengan penuh nafsu, bahkan semua bagian paha Cindy tidak ada yang terlewati. Noval juga sesekali menggigit paha mulus Cindy hingga Noval mendengar suara lenguhan Cindy yang terdengar sangat kenikmatan. Noval yang merasa puas meninggalkan jejak merah keunguan di paha Cindy, langsung membuka kedua paha Cindy dengan lebar, hingga kedua mata Noval dapat melihat sebuah daging yang berbentuk belahan tengah. Noval langsung meneguk ludahnya dengan susah payah melihat daging yang terbelah tengah itu terlihat sangat imut. Noval mendekatkan wajahnya, hingga Noval langsung memejamkan matanya dan membuka mulutnya, lalu lidahnya menyentuh daging yang berhasil membuat kerisnya berkedut. Noval memainkan lidahnya di s**********n Cindy, hingga membuat Cindy berteriak kenikmatan. "Ahhh, ahhh. Noval, ahh, apa yang kamu lakukan. Ahhh, ahhh. Jangan buat aku gil…ahh ahhh… Kali Noval benar-benar membuat Cindy gila saat lidah Noval bermain di bagian daging yang terbelah tengah itu. Noval tidak menghiraukan teriakan Cindy. Noval terus memainkan lidahnya, dan bahkan menyedot V Cindy, hingga tubuh Cindy bergelinjang hebat saat melakukan pelepasan pertamanya. Noval pun dengan cepat menelan cairan kental yang keluar dari V Cindy hingga bersih, membuat Cindy terkejut. "Noval, jijik!" kata Cindy tidak percaya saat Noval menjilat V nya hingga bersih. Noval yang mendengar ucapan Cindy langsung tersenyum, dan berdiri lagi. "Manis. Kenapa harus jijik, punya istri sendiri." Kata Noval yang membuat Cindy benar-benar berbunga-bunga saat mendengar Noval mengakui dirinya sebagai istrinya. Cindy mengalungkan kedua tangannya pada leher Noval, dan menatap Noval dengan tatapan penuh Cinta. "Kamu sudah berhasil membuatku senang, memberiku kenikmatan, dan memenuhi apapun yang aku inginkan. Sekarang, sudah saatnya aku yang memuaskanmu. Aku tidak mau kerismu menusuk ke sembarang orang karena tidak merasa puas denganku." Ujar Cindy yang membuat Noval tersenyum. "Percayalah, aku tidak akan mengkhianati Tante. Dan aku juga sudah merasa puas ketika bercinta dengan Tante." Kata Noval dengan membalas pelukan Cindy. Noval menggendong tubuh Cindy, dan membawanya ke ranjang. Noval ingin menindih Cindy, tapi dengan cepat Cindy merubah posisinya, hingga Noval yang berada di bawah tubuh Cindy. "Sepertinya, kali ini kita benar-benar akan mencari kenikmatan." Ujar Cindy seraya membuka ikat pinggang Noval, dan menarik Zipper celana Noval, hingga Cindy dapat melihat sesuatu yang menonjol. Cindy membantu sesuatu yang menonjol itu agar keluar dari tempatnya yang membuat ia sesak. Kedua bola mata Cindy seketika membola sempurna saat melihat, betapa besarnya keris Noval yang tengah mengacung tegak di depan matanya. "Tante kenapa?" tanya Noval saat melihat wajah terkejut Cindy "Sebesar itu. Apa kamu yakin dia tidak akan merusak milik ku?" tanya Cindy saat melihat milik Noval yang sangat besar. Mendengar pertanyaan Cindy, Noval tersenyum. "Bukankah ini yang diinginkan Tante selama ini, sampai Tante memaksaku dan berakhir kita bersama?" tanya Noval sambil tersenyum meremehkan Cindy. Cindy dibuat bungkam dengan pertanyaan Nova. Noval yang melihat Cindy masih diam saja, langsung menarik tengkuk leher belakang Cindy, dan mendorongnya hingga wajah Cindy berada tepat di depan kerisnya. "Mau coba gak?" tanya Noval Tanpa menjawab pertanyaan Noval, Cindy mulai bergerak semakin mendekatkan wajahnya pada keris Noval, hingga bibirnya menyentuh keris Noval. Cindy mulai membuka mulutnya agar bisa memasukkan keris Noval ke dalam mulutnya. "Ssst, ahhhh….
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD