Godaan Tante

1020 Words
Ceklek Noval langsung menoleh ke arah pintu saat mendengar suara pintu dibuka. "Tante, ada apa?" tanya Noval sambil menatap Cindy yang sedang menutup pintu kamarnya kembali. Cindy tersenyum saat melihat Noval terkejut melihat kedatangannya. Cindy mendekati Noval yang sedang duduk di kursi belajarnya. Cindy pun langsung duduk di meja belajar Noval, tepat di depan wajah Noval, dengan menyimpan sebelah kakinya di pegangan kursi, hingga memperlihatkan kaki jenjang mulusnya yang tanpa cela, membuat Noval yang melihatnya benar-benar sangat terpaku. "Ap-apa yang Tante lakukan disini?" tanya Noval tergagap. Cindy yang mendengar pertanyaan Noval tidak menjawab, tapi justru malah mendekatkan wajahnya pada wajah Noval, serta d**a yang membusung ke depan, membuat gunung kembar nya benar-benar terlihat sangat menantang Noval. Aksi Cindy kali ini benar-benar membangunkan adik kecil Noval yang sejak tadi tidur dengan antengnya. Cindy melihat wajah Noval sudah merah, yang artinya, Noval bereaksi cukup berlebihan saat dirinya mencoba menggoda Noval. "Tadi saat di kampus, Tante tidak sengaja melihat kamu jalan sama teman kampus kamu. Tante peringatkan sekali lagi, jangan dekat dengan wanita manapun, karena kamu hanya milik Tante." Bisik Cindy tepat di telinga Noval, membuat Noval langsung berdiri dan bahkan sampai tidak sengaja wajahnya menabrak gunung kembar Cindy. Yah, sebenarnya peringatan itu bukan yang pertama kalinya bagi Noval. Noval hampir setiap hari mendengar peringatan dari Tante Cindy, bahwa dirinya tidak boleh dekat dengan wanita manapun selain Cindy. "Tante, sudah berapa kali aku bilang, aku bukan milik Tante," ujar Noval dengan kesalnya, karena Tante Cindy selalu menganggap dirinya menjadi milik Tante Cindy. Cindy yang mendengar ucapan Noval, langsung maju beberapa langkah, hingga membuat Noval kembali terduduk. Dengan cepat Cindy langsung mendaratkan b****g bohay nya pada pangkuan Noval, dan sedikit menggerakkan pinggulnya, hingga membuat Cindy langsung tahu kalau adik kecil Noval sudah bangun. Tangan lentik Cindy langsung menekan adik kecil Noval, hingga membuat Noval tidak sengaja mengeluarkan desahannya. "Shhht, ahhh, Tante… Desah Noval saat adik kecilnya mendapat sentuhan dari tangan lentik Cindy. Mendengar desahan Noval, Cindy tersenyum kemenangan. "Makanya, jangan munafik, Sayang." Kata Cindy seraya berdiri, dan menjepit kedua pipi Noval dengan kuat. "Awas kalau kamu berani dekat dengan teman wanita di kampusmu. Jangankan teman kampus, bahkan, wanita manapun, kamu tidak boleh dekat. Kalau sampai itu terjadi, aku tidak akan segan-segan memperkosa kamu detik itu juga." Ujar Cindy mengancam Noval, membuat Noval bergidik ngeri saat mendengar ancaman Cindy yang akan memperkosa dirinya. Cindy keluar dari kamar Noval, dan Noval langsung bernafas lega saat melihat Cindy sudah keluar. "Aku tidak mengerti, sebenarnya Tante Cindy itu benar-benar mencintai aku seperti yang dikatakan oleh Tante tadi, atau sebenarnya Tante Cindy itu hanya terobsesi saja sama aku? Apa dia tidak sadar dengan perbedaan umur kita? "Noval bertanya-tanya, sebenarnya Cindy mencintai dirinya atau tidak. Sayangnya, pertanyaan itu tidak mendapat jawaban, karena di kamarnya hanya ada dirinya seorang. Fina yang melihat Cindy, keluar dari kamar Noval langsung menghentikan kursi rodanya, dan bertanya kenapa Cindy dari kamar Noval. Karena Cindy memang tidak begitu akrab dengan Fina, Cindy langsung menjawab dengan nada datarnya, kalau Cindy ingin mengajari Noval tentang bisnis. Cindy yang memang statusnya sebagai CEO, langsung percaya begitu saja dengan jawaban Cindy. Setelah Cindy menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh Fina, Cindy membantu Fina untuk ke kamarnya, dan Cindy kembali ke kamar Noval setelah mengantar Fina ke kamarnya. "Mau apa lagi, Tante?" tanya Noval yang lagi-lagi dibuat terkejut oleh kedatangan Cindy. Cindy tersenyum mendengar pertanyaan Noval. Dengan langkah anggunnya, Cindy mendekati Noval, dan berdiri di belakang Noval yang sedang duduk di kursi belajarnya, lalu menyentuh kedua pundak Noval, dan memainkan jari lentiknya di kedua pundak Noval, bahkan sampai pada d**a Noval, membuat Noval langsung memejamkan matanya menahan sesuatu yang mulai membuat dirinya tidak nyaman. "Aku datang lagi hanya ingin memastikan, kalau berondong ku tidak sedang video call dengan wanita lain. Ingat, kamu hanya milikku." Bisik Noval yang membuat Noval langsung menjauhkan tangan Cindy secara kasar karena refleks. "Tante, kita keluarga. Aku bukan milik Tante. Sampai kapan pun, Tante Cindy tetap Tante ku." Kata Noval dengan penuh ketegasan. Cindy yang mendapat penolakan Noval seperti biasanya, langsung memutar kursi belajar Noval, dan menunjuk wajah Noval dengan jari telunjuknya. "Ku peringati dengan jelas, kalau kamu bukan keponakanku, dan aku bukan Tante mu. Jadi kita bukan keluarga." Ujar Cindy dengan penuh ketegasan, dan langsung memutar kursi belajar Noval lagi, hingga Noval kembali menghadap pada laptopnya. Cindy kembali keluar dari kamar Noval, dan langsung menuruni anak tangga untuk pulang ke rumahnya sendiri. Yah, Cindy sudah punya rumah sendiri, bahkan rumah Cindy lebih mewah, lebih besar, dan lebih luas dibandingkan dengan rumah Fina. Kalau mau dibandingkan, rumah Cindy jauh lebih megah dari rumah Fina. Cindy akan datang ke rumah Fina kalau Cindy sangat merindukan Noval. Pagi-pagi sekali Noval sudah berpamitan pada sang Mama untuk berangkat ke kampus. Karena Noval memang tidak punya pembantu di rumah, jadi Noval menyiapkan makanan untuk sang Mama sebelum berangkat ke kampus, baru setelah itu, Noval berangkat ke kampus. Sesampainya di kampus, ada seorang gadis cantik yang datang nyamperin Noval. "Val, skripsi kamu udah selesai belum?" tanya Ira, gadis cantik yang dengan setia mau bersahabat dengan Noval tanpa memandang latar belakang Noval. Noval yang mendengar pertanyaan Ira, langsung pergi begitu saja, hingga menciptakan kerutan di dahi Ira. "Noval kenapa ya, kok kayak ngindarin aku?" tanya Ira dengan lirihnya karena Ira tidak mengerti kenapa Noval tiba-tiba menghindar dari dirinya, tidak seperti biasanya. "Aku yakin, Tante Cindy akan tahu kalau aku masih dekat dengan Ira." Gumam Noval dalam hati, sambil mempercepat langkahnya, karena Noval memang ingin menghindari Ira. Hari itu, Noval benar-benar mematuhi perintah Cindy agar menjauhi para wanita yang ingin dekat dengan dirinya. Setelah kelas berakhir, Noval langsung pulang, seperti biasa, Noval ingin merawat sang Mama. Saat Noval ingin mencari angkot seperti biasanya, Noval dikejutkan oleh kedatangan mobil mewah yang berhantu di dekatnya. "Masuk!" titah Cindy dengan penuh ketegasan. Yah, ternyata pemilik mobil mewah yang berhenti di dekat Noval itu adalah Cindy. Karena Noval tidak ingin ada orang lain yang tahu kalau dirinya dijemput oleh mobil mewah, akhirnya Noval langsung masuk tanpa bantahan sedikitpun. "Kenapa Tante menjemputku?" tanya Noval ragu-ragu "Aku ingin memberimu sebuah penawaran. Tapi sebelum itu, kamu harus melihat sesuatu dulu." Jawab Cindy yang membuat Noval sedikit penasaran. "Sesuatu apa itu, Tante…
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD