55.
Pagi itu, aroma bumbu yang wangi memenuhi dapur kecil mereka. Eve dengan telaten memotong sayuran dan menyiapkan segala bahan untuk sarapan spesial. Hatinya dipenuhi kegembiraan, berharap hidangan ini bisa menjadi cara untuk menyenangkan hati mertua dan orang tuanya yang akan datang berkunjung.
Tiba-tiba, Eve merasakan tangan hangat Devan melingkar dari belakang, memeluknya erat. Sebelum ia sempat bereaksi, bibir Devan mendarat lembut di tengkuknya, memberikan kecupan yang hangat dan penuh keintiman. “Masak apa pagi ini, hm?” bisiknya sambil mengelus pipi Eve yang memerah.
Eve tersenyum sambil meneruskan adukan bubur yang sedang ia buat. "Sarapan spesial untuk kita semua. Aku ingin memberikan yang terbaik untuk Mama dan Papa."
Devan memandangnya dengan senyum yang begitu menenangk
