MEMBERITAHUKAN NADIN

1054 Words

Nadin duduk di kamarnya sambil menatap dinding berwarna putih yang monoton. Ia melamun, memikirkan sikap Tama yang membiarkan Yunita tinggal di rumah mereka. Tidak pernah sekalipun Nadin merasa sesakit ini meski ia dan Tama sering bertengkar. Tapi saat ini, rasanya sangat berbeda, seolah perilaku bias yang Tama lakukan benar-benar ada di depan matanya. Sibuk merenung, handphone Nadin berdering tiba-tiba. Nadin meraih handphone-nya, melihat nama Anisa yang terpatri di layar. Ia cukup bingung, tidak biasanya Anisa menelpon di jam segini. "Halo, Nis, ada apa?" tanya Nadin saat ia mengangkat panggilan telpon dari Anisa. "Na, Lo lagi di mana?" "Di rumah, memangnya kenapa?" "Bisa ketemu gak nanti siang, gue mau ngomong sesuatu sama lo." Suara Anisa terdengar sangat serius dan ragu, Nadin be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD